Penelitian awal menyarankan bila plasma darah dari penyintas COVID-19 bisa membantu mengurangi keparahan infeksi pada orang lain. Hal ini bisa dilakukan dengan kondisi-kondisi tertentu yang tidak mudah.
Kita bisa belajar dari negara lain seperti Tiongkok dan Korea Selatan yang bisa menahan laju penularan virus. Ini 6 strategi yang bisa kita lakukan bersama.
Kasus COVID-19 di Indonesia terus merangkak naik. Diduga, puncaknya baru bulan Mei. Pada saat itu, bisa terjadi krisis tempat tidur ICU dan lain-lain.
Menghentikan stigma itu harus, karena musuh bersama kita adalah virus, bukan orang yang menderita karenanya.
Studi terbaru menunjukan bila obat remdesivir efektif menghentikan mekanisme replikasi virus SARS-CoV-2 (COVID-19).
Orangtua perlu memahami beberapa hal selama wabah virus corona ini, bagaimana harus merawat bayi mereka dan mengurangi potensi untuk tertular.
Ada banyak penyebab meningitis. Yang paling sering adalah infeksi virus. Namun yang paling berbahaya yaitu infeksi bakteri, khususnya pneumokokus.
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Mencegah gangguan irama jantung fibrilasi atrium (FA) bisa dengan mengonsumsi makanan tertentu. Kacang merah dan vitamin D terbukti baik untuk kesehatan jantung.
Teranyata ada hubungan sebab akibat antara FA dengan demensia. Pikun bisa dipicu oleh fibrilasi atrium.
Semakin tua usia seseorang semakin rentan ia mengalami penyakit, salah satunya gangguan irama jantung, khususnya firbrilasi atrium
Panic buying akibat COVID-19 terjadi di mana-mana, tak hanya di Indonesia. Perilaku ini sangat merugikan orang lain. Bagaimana cara menghindarinya?
Angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia adalah yang tertinggi di ASEAN. Pemerintah harus segera bertindak.
Ada beberapa barang, mulai dari vitamin C, sampai obat batuk yang harus Anda siapkan saat isolasi diri.