Platform telemedicine bisa dimanfaatkan untuk mengurangi penyebaran COVID-19 dengan tidak datang langsung ke rumah sakit.
Pemerintah berencana memperbolehkan mereka yang berusia di bawah 45 tahun kembali bekerja dengan alasan daya tahan tubuhnya lebih kuat. Apakah ini berarti akan menerapkan bentuk lain teori herd immunity?
Selama ini kita mengenal probiotik sebagai bakteri baik yang penting untuk daya tahan tubuh, tetapi bagaimana dengan virus? Ternyata ada virus yang melindungi tubuh dari infeksi bakteri.
Apapun bentuk terapinya hanya sekitar 20% orang dengan gangguan mental kegelisahan yang bisa tetap baik selama 4 tahun ke depan.
Peneliti menganalisa data dari 10 negara. Tim menemukan hubungan antara kadar vitamin D yang rendah dan hiperaktivitas sistem imun. Vitamin D menguatkan imunitas bawaan dan mencegah respon imun yang berlebihan.
Penyandang thalassemia mayor membutuhkan donor darah secara rutin. Namun di tengah situasi pandemi, sulit mengumpulkan orang untuk mendonorkan darah, sehingga donor darah pun berkurang drastis.
Virus Corona mungkin bisa ditularkan lewat hubungan seks. Peneliti menemukan virus corona terdeteksi di 38 sampel sperma penderita COVID-19. Bahkan juga ditemukan di sampel sperma penyintas COVID-19.
Kurangnya air liur (saliva) saat puasa tak hanya menyebabkan bau mulut, tapi juga berisiko menimbulkan radang tenggorokan bahkan sinusitis.
Walau bisa melawan infeksi COVID-19. Avigan berisiko menyebabkan cacat lahir jika diberikan pada wanita hamil.
Perusahaan farmasi Pfizer mulai melakukan uji coba vaksin virus corona pada manusia sehat.
Penelitian menunjukkan bukti bila obesitas menjadi faktor independen seseorang mengalami infeksi parah akibat COVID-19. Obesitas bisa menjadi faktor yang lebih dominan dibanding penyakit paru dan hipertensi.
Penelitian menyatakan ponsel terkontaminasi patogen, seperti bakteri dan virus yang berpotensi menyebabkan infeksi. Itu kenapa kita harus membersihkan ponsel tiap hari.
Sindrom metabolik mengintai masyarakat “modern”. Selain memperbaiki pola makan dan aktivitas, bisa dibantu dengan memperbaiki bakteri di usus.
Laki-laki dua kali lebih berisiko meninggal karena COVID-19 dibanding wanita. Itu sebabnya ilmuwan mencoba merawat pria dengan hormon seks wanita, estrogen dan progesteron.
Kebijakan karantina yang terfokus, masif, dan terpusat, diperlukan untuk menahan laju pertambahan kasus dan meluasnya zona merah COVID-19.