kasus covid-19 di indonesia terus meningkat

Kasus COVID-19 di Indonesia Terus Meningkat, Jakarta dan Jawa Timur Dengan Kasus Sembuh Tertinggi

Kasus COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Secara global Indonesia ada di peringkat ke 23 – di bawah Filipina, di atas Canada – dengan total kasus per 3 September 2020 sebanyak 184.268 (sembuh 132.055; meninggal 7.750). Walau terus terjadi peningkatan kasus, di daerah dengan kasus COVID-19 tinggi, seperti Jakarta dan Jawa Timur kasus sembuhnya pun tertinggi.

Tercatat laju penambahan kasus positif baru masih fluktuatif. Juru Bicara Penanganan Satgas COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengakui beberapa Minggu terakhir ini terlihat peningkatan jumlah kasus yang signifikan.

"Ini berarti kita sebenarnya belum berhasil menekan dan mencegah penularan secara konsisten, secara nasional," tegas Prof. Wiku dalam jumpa di Kantor Presiden, Kamis (3/9/2020).

Setidaknya tercatat 4 provinsi yang menyumbang 56% dari jumlah kumulatif kasus COVID-19 secara nasional. Diantaranya DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Per 3 September 2020, ada penambahan kasus positif baru yang signifikan, sebanyak 3.622 kasus.

Untuk DKI Jakarta terjadi penambahan harian sebanyak 1.406 kasus. Saat ini ada 43,709 kasus positif; sembuh ada 32.424 (74,20%) dan meninggal 1.231 kasus (2,92%). Sementara kasus aktif (masih menjalani perawatan / isolasi) sebanyak 10.032 orang.

"Dengan angka tersebut DKI Jakarta termasuk dalam provinsi dengan kasus sembuh yang tinggi, dan kasus meninggal yang rendah," lanjut Prof. Wiku.

Meskipun demikian, DKI Jakarta telah meningkatkan uji laboratorium dan sudah melebihi standar minimal WHO, yaitu 1 per 1000 populasi perminggu. Per 2 September, jumlah orang yang diperiksa 652.021 orang.

Sementara untuk Jawa Barat secara umum kasus COVID-19 mengalami fluktuasi, namun cenderung meningkat. Data dari Pusat Informasi & Koordinasi COVID-19 Prov. Jawa Barat per 3 September menyatakan ada 11.719 kasus positif, 5.070 kasus aktif, 6.369 kasus sembuh, dan 280 kasus meninggal.

Sebagai catatan, kasus aktif di Jawa Barat lebih tinggi dari persentase kasus aktif nasional. Sedangkan kasus sembuh masih dibawah angka rata-rata nasional.

Fluktuasi kasus juga terjadi di Jawa Tengah, namun cenderung menurun sejak bulan Juli. Di provinsi ini per 3 September ada 15,715 kasus positif, 12.028 orang sembuh dan kasus meninggal sebanyak 1.455. Terdapat 3 daerah masuk zona merah, 11 zona kuning dan 21 daerah zona oranye.

Kondisi di Jawa Timur cenderung mengalami peningkatan kasus. Per 3 September 2020, kasus positif ada 34.655, kasus aktif 5.079, sebanyak 27.117 orang sembuh dan 2.459 kasus meninggal.

"Kasus sembuh juga termasuk tinggi, yaitu diatas kasus sembuh di Indonesia, kasus meninggal yang perlu menjadi perhatian karena angkanya cukup tinggi, diatas kasus meninggal nasional," imbuh Prof. Wiku.

Jakarta menambah kapasitas rumah sakit rujukan

Di lokasi berbeda, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kondisi Jakarta mengkhawatirkan karena penularan COVID-19 yang tinggi.

Menurut Anies, peningkatan penularan tersebut berbanding lurus dengan jumlah testing yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.

“Jakarta sekarang mengkhawatirkan, kenapa? Dalam tiga minggu terakhir, angka (penambahan kasus positif harian) naik terus, artinya apa? Kita mendeteksi banyak penularan terjadi,” kata Anies, Kamis (3/9/2020).

Pemprov DKI Jakarta pun berencana menambah 11 rumah sakit rujukan, yang berarti ada penambahan 85 kamar ICU dan 286 ruang isolasi; saat ini Jakarta memiliki 513 tempat tidur di ICU dan 4.054 tempat tidur di ruang isolasi.

Pemprov DKI Jakarta juga berencana untuk memaksimalkan rusah sakit darurat Wisma Atlet dengan memindahkan orang tanpa gejala atau bergejala ringan ke Wisma Atlet. Prof Wiku, menyetujui rencana ini.

Menurutnya dengan memindahkan pasien tanpa gejala / bergejala ringan ke rumah sakit darurat Wisma Atlet, maka ruang- ruang isolasi di rumah sakit bisa ditempati pasien COVID-19 lainnya yang lebih membutuhkan perawatan.

“Keterpakaian tempat tidur isolasi mencapai 69%, sedangkan persentase keterpakaian tempat tidur di ICU dari rumah sakit rujukan sekitar 77%, ini sedang kita dorong agar bisa turun <60%, dengan cara kasus sedang dan ringan dipindahkan ke Wisma Atlet,” terangnya dalam kesempatan berbeda.  (jie)