Meskipun masih dalam tahap peninjauan dan penelitian, konsep ini menitikberatkan pada interaksi kompleks antara diabetes dan malnutrisi yang menyebabkan komplikasi serius pada pasien.

Meskipun masih dalam tahap peninjauan dan penelitian, konsep ini menitikberatkan pada interaksi kompleks antara diabetes dan malnutrisi yang menyebabkan komplikasi serius pada pasien.
Anak-anak maupun orang dewasa bisa kena DBD berat bila memiliki komorbid. Perhatikan gejala fase kritis, jangan sampai terlambat mencari pertolongan medis.
EKG itu untuk menentukan penyakit apa, dan apakah pasien harus operasi atau hanya obat-obatan, menurunkan/menaikkan dosis.
Latihan beban tidak hanya membantu memperbaiki kognisi, tetapi juga mencegah penyusutan di area yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer – berpotensi menunda perkembangan atau mencegah demensia.
Penderita disarankan menerapkan pola makan khsuus, disebut diet BRAT (banana, rice, applesauce, toast).
Beberapa studi menemukan penderita sleep apnea punya risiko lebih tinggi didiagnosa Parkinson dalam beberapa tahun ke depan.
Keju cheddar olahan sangat populer di Indonesia. Keju ini mengandung keju cheddar yang ditambahkan bahan-bahan lain.
Aritmia bisa ditangani. Pilihan pengobatannya mulai dari obat-obatan, hingga pemasangan alat untuk memberikan kejut jantung.
Mendeteksi aritmia bisa dimulai dengan cara sederhana. Misalnya dengan MENARI, dan memanfaatkan alat oximeter.
Beberapa bakteri usus memecah purin sebagai sumber makanannya. Jika mikroba usus mendegradasi asam urat, maka itu akan membatasi penyerapannya kembali.
Kesehatan kulit kepala adalah kunci dari munculnya ketombe. Studi klinis membuktikan kulit kepala yang sehat memberikan ketahanan yang lebih kuat terhadap munculnya ketombe.
Ancaman DBD di musim hujan adalah nyata. Diperlukan berbagai upaya untuk mencegahnya, melalui 3M plus termasuk vaksinasi.
Pneumonia bisa menyebabkan kematian, terutama pada anak dan lansia. Namun berkaca dari kasus Barbie Hsu, orang dewasa pun berisiko.
Salah satu cara kerja obat GLP-1 adalah mengurangi nafsu makan, dengan mempengaruhi otak untuk mengurangi rasa lapar. Efek ini lah yang membantu dalam penurunan berat badan.
Mereka dengan kecemasan baru, 3,2 kali lebih mungkin menjadi demensia, dibanding partisipan tanpa kecemasan. Untuk peserta dengan kecemasan kronis, risikonya 2,8 kali lebih tinggi.