Setiap kenaikan 5 unit indeks massa tubuh (IMT) di atas 25kg/m2 meningkatkan risiko kematian hingga 30%.
Sariawan, siapa yang tidak pernah mengalaminya. Walau tidak berbahaya, sakitnya bisa sangat mengganggu aktivitas. Penelitian menyatakan bahwa kejadian sariawan yang berulang dapat menjadi tanda tubuh kekurangan Vitamin C.
Mereka yang memiliki tekanan darah normal tinggi 40% berisiko menjadi hipertensi dalam 2 tahun ke depan.
“Kamu adalah apa yang kamu makan (you are what you eat)”. Ungkapan lama ini menggambarkan kondisi tubuh kita saat ini adalah hasil dari apa yang kita makan di masa lampau. Termasuk risiko alergi.
Pasien diabetes dan perlemakan hati membutuhkan intervensi gizi yang tepat. Di sinilah peranan dietisien/nutrisionis. Bagaimana peranan probiotik?
Walau ada peningkatan layanan bagi pasien gagal ginjal, tetap menyisakan banyak pekerjaan rumah.
Masalah kulit akibat diabetes di antaranya akantosis nigrikans, dermopati diabetik (bercak berpigmen pada kulit), kulit kering dan gatal, hingga infeksi kulit.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 340 juta anak usia 5-19 tahun di dunia mengalami kelebihan berat badan atau obesitas pada 2016. Obesitas tak bisa diabaikan karena bisa menimbulkan berbagai penyakit. Intervensi gizi untuk mengatasi obesitas pada anak dan dewasa, mutlak dibutuhkan.
Pertolongan darurat saat terjadi serangan jantung terbaik adalah kurang dari 2 jam setelah serangan. Lewat dari 2 jam, komplikasinya menjadi berat.
Saat sitokin masuk ke aliran darah, bisa menyebabkan peradangan plak di pembuluh darah, termasuk di pembuluh darah jantung.
Polio tidak hanya menyebabkan kelumpuhan di bagian tubuh tertentu, tetapi juga berpotensi menyebabkan kematian dengan melumpuhkan otot pernapasan.
Diabetes merupakan mother of diseases, menyebabkan munculnya komplikasi berbagai penyakit seperti hipertensi, penyakit jantung, stroke, gagal ginjal hingga kebutaan.
Angka kematian karena gagal jantung di Indonesia tergolong tinggi: 17,2% pasien meninggal saat perawatan rumah sakit, 11,3% meninggal dalam satu tahun perawatan, dan 17% mengalami rawat inap berulang.
Kerap dianggap wajar terjadi pada lansia, padahal kulit kering pada lansia bisa manjadi tanda penyakit lain.
Satu dari dua penderita diabetes mengalami komplikasi neuropati. Sayangnya sebagian besar datang dalam kondisi berat.