skrining gangguan tiroid

Skrining Gangguan Tiroid melalui RAISE Tiroid

Gangguan tiroid merupakan suatu kondisi medis dimana hormon tiroid yang diproduksi oleh kelenjar tiroid tubuh tidak sesuai dengan kondisi normal atau kebutuhan tubuh. Padahal, kelenjar tiroid merupakan kelenjar penting dalam tubuh manusia yang berperan dalam mengatur metabolisme dan kesehatan tubuh. 

Hormon tiroid memroduksi hormon T3 dan T4, yang dibutuhkan untuk metabolisme hati, ginjal, jantung dan otot lurik. T3 meningkatkan konsumsi oksigen dan reaksi eksoterm (reaksi kimia yang menghasilkan kalori) diberbagai jaringan tubuh. Juga menstimulasi tubuh untuk mengurai glukosa, lemak dan protein.

Produksi T4 dan T3 diatur oleh banyaknya thyroid stimulating hormone (TSH), yang dilepaskan kelenjar pituitari dan diterima kelenjar tiroid.

Namun sayangnya, masalah gangguan tiroid ini masih sering terabaikan. Diperkirakan sekitar 200 juta orang di seluruh dunia terkena gangguan tiroid dan lebih dari 50% dari penderita gangguan tiroid tidak terdiagnosis.  

Di Indonesia, berdasarkan data tahun 2022, jumlah penyandang hipotiroid diperkirakan mencapai 12,4 juta orang dengan tingkat penanganan diperkirakan masih sangat rendah yaitu 1,9%. Sedangkan jumlah penyandang hipertiroid diperkirakan mencapai 13,2 juta dengan tingkat penanganan yang dipeperkirakan juga sangat rendah, hanya 6,2%.

Masalah tiroid ini bisa terjadi di segala kelompok usia, dari bayi, anak, dewasa hingga lansia. Namun, gangguan tiroid 5-8 kali lebih banyak pada wanita. Pada wanita usia subur, gangguan fungsi tiroid (baik hipertiroid atau hipotiroid) berisiko mengganggu kesuburan, menyebabkan wanita sulit hamil.

Ketua Indonesian Thyroid Association Cabang Jakarta Raya (InaTA Jaya), dr. Dicky L. Tahapary, SpPD-KEMD, PhD, FINASIM, menjelaskan masyarakat tidak perlu takut untuk melakukan skrining, terutama pada populasi dewasa berisiko tinggi. 

“Sebab, jika tidak didiagnosis dan ditangani sejak dini, bisa mengakibatkan masalah kesehatan serius, bahkan bisa menyebabkan gangguan tiroid dan kesehatan ke anak,” katanya dalam acara talk show Kenali Tiroid Anda (KITA), Selasa (3/10/2023). 

Baca: Gangguan Tiroid Sebabkan Wanita Sulit Hamil

Gejala hipotiroid dan hipertiroid

Ganggguan tiroid bisa berupa hipotiroid atau hipertiroid - kekurangan atau kelebihan hormon tiroid.   Hipotiroid jarang memunculkan gejala yang spesifik dan sering kali muncul secara perlahan dan bertahap. Karena itu, terkadang penderita penyakit ini tidak menyadari kondisinya hingga bertahun-tahun kemudian. Beberapa gejala umum hipotiroid adalah sebagai berikut:

  1. Mudah kedinginan. Terjadi penurunan metabolism akibat kurangnya hormon tiroid, menyebabkan tubuh lebih sensitif terhadap suhu dingin.
  2. Mudah lelah. Orang dengan hipotiroid akan merasa mudah lelah karena hormon tiroid yang bertugas mengatur koordinasi dan keseimbangan energi tubuh sedang tidak dalam kondisi normal.
  3. Nyeri sendi dan otot. 
  4. Sembelit. Menurunnya kadar hormon tiroid dapat mengganggu kerja otot usus dalam mencerna makanan, sehingga menyebabkan sembelit atau sulit BAB.
  5. Gejala lain seperti kulit menjadi kering, keriput dan mudah mengelupas; berat badan naik tanpa sebab yang jelas; rambut rontok dan menipis; kuku lebih rapuh dan mudah patah; hingga sulit berkonsentrasi dan sering lupa.

Sementara munculnya gejala hipertiroid biasanya dipicu oleh proses metabolisme tubuh yang terlalu cepat. Beberapa gejala umum hipertiroid antara lain: 

  1. Detak jantung tidak teratur.
  2. Nafsu makan meningkat namun berat badan tidak kunjung bertambah.
  3. Cemas dan gugup.
  4. Tremor, seperti tangan dan jari yang gemetar.
  5. Perubahan siklus menstruasi pada wanita.
  6. Mudah lelah.
  7. Diare.
  8. Sulit tidur.
  9. Kelenjar tiroid di bagian leher membengkak.
  10. Mudah kepanasan.
  11. Sering berkeringat bahkan dalam jumlah yang tidak wajar.
  12. Tekanan darah tinggi.

RAISE Tiroid

Sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya skrining gangguan tiroid, PT Merck Tbk bekerjasama dengan Kementerian Kesahatan dan berbagai asosiasi kesehatan melakukan skrining gangguan tiroid gratis. 

Kegiatan yang merupakan bagian dari Program RAISE Tiroid ini dilakukan untuk mensosialisasikan gangguan tiroid, terutama untuk populasi dewasa berisiko tinggi. Sejak dimulai pada Mei 2023, program RAISE Tiroid telah melakukan pelatihan kepada lebih dari 2.600 praktisi kesehatan dan menyediakan pemeriksaan gangguan tiroid untuk lebih dari 19.200 pasien di 59 kota, 12 Provinsi.

Head of China & International Healthcare, Merck KGaA, Hong Chow mengatakan, “Kami menyadari bahwa tantangan besar yang dihadapi saat ini adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap gangguan tiroid, bahkan di kalangan dokter. Sebab, kondisi gangguan tiroid memiliki gejala yang bervariasi dan sering disalahtafsirkan sebagai penyakit lain.”

Skrining yang dilakukan, termasuk pemberian tes TSH gratis. Diharapkan pada tahun 2030 terapi penanganan hipotiroid dapat meningkat menjadi 11% dari sebelumnya 1,9% pada 2022 dan hipertiroid menjadi 15% dari sebelumnya 6,2% pada tahun 2022. (jie)

Baca juga: Awas, Hipotirod Menurun dari Ibu ke Anak