Apakah vaksinasi virus corona akan mampu melenyapkan COVID-19 dari Indonesia dengan cepat? Kita bisa berkaca dari sejarah vaksin-vaksin terdahulu.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa dengan penundaan satu bulan pengobatan dapat menyebabkan peningkatan risiko kematian sebesar 6%.
Ternyata masih banyak masyarakat Indonesia yang menganggap pandemi global ini sebagai konspirasi yang hanya menyerang kalangan tertentu.
Beberapa hari terakhir, kasus positif COVID-19 di Indonesia melonjak drastis, hingga mencapai penambahan 8.000 kasus baru. Mengapa angka kematian kita begitu tinggi?
Gejala stroke ringan atau stroke mini bisa muncul dalam berbagai bentuk, dan sering kali diabaikan.
Masuk musim penghujan, tetap waspada Covid-19 karena virus berbahaya ini masih menjadi ancaman ya
Menghindari kerumunan adalah salah satu cara jitu melindungi diri dan mencegah penyebaran COVID-19. Bila sampai terjebak dalam kerumunan, apa yang harus dilakukan?
Permasalahan gizi dan stunting di Jawa Barat tidak melulu disebabkan oleh faktor ekonomi. Faktor pola makan dan pola asuh yang kurang tepat pun berperan besar.
Harus diakui Indonesia masih lemah untuk masalah testing. Pemerintah masih terus berusaha agar bisa mencapai angka testing COVID-19 sesuai standar WHO.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperbarui rekomendasi pengobatan COVID-19 untuk tidak menggunakan obat antivirus remdesivir pada pasien yang dirawat di rumah sakit.
Faktor efikasi dan keamanan vaksin menjadi pertimbangan kenapa vaksin COVID-19 belum bisa segera didistribusikan.
Disfungsi efeksi bisa disebabkan oleh berbagai hal. Mengobati disfungsi ereksi harus secara komprehensif, tak hanya fokus di organ seksual.
Produsen vaksin Moderna asal Amerika Serikat pada Senin (16/11/2020) lalu mengumumkan bila vaksin COVID-19 yang mereka buat punya efektivitas hingga 94,5%.
Analisis sementara menunjukkan, vaksin COVID-19 hasil kolaborasi BioNTech/ Pfizer memiliki kemanjuran 90%. Bagaimana cara kerja vaksin mRNA?
Maret lalu saat banyak rumah sakit di New York ‘terguncang’ oleh lonjakan kasus COVID-19, Amerika ternyata hanya mengalami ‘sebagian kecil’ dari krisis yang diperkirakan akan jauh lebih besar.