indra bekti pendarahan otak
indra bekti pecah pembuluh darah otak

Indra Bekti Pendarahan Otak, Mungkinkah Karena Aneurisma?

Setelah Tukul Arwana, kini kejadian serupa dialami oleh presenter berdarah Jawa – Minang. Indra Bekti alami pecah pembuluh darah otak. Saat ini sudah dilakukan dua kali operasi. 

Bekti ditemukan pingsan di toiled radio tempatnya siaran, pada Rabu (28/12/2022) pagi. 

Indy Barends, sahabat yang juga sesama penyiar menceritakan, saat siaran Bekti mengeluhkan pusing.  

“Jadi saat siaran, Bekti mengeluhkan pusing kepala. Jadi bukan jatuh di kamar mandi. Pada saat siaran, sekitar jam 8 lewat, mengeluh pusing. Mau ke kamar mandi, karena pengen pup juga,” ujar Indy kepada media.

Karena ia tidak kunjung kembali ke ruang siaran, tim siaran mengecek ke kamar mandi. Satpam radio pun terpaksa mendobrak pintu toiled. Indra Bekti ditemukan sedang duduk di closet dalam keadaan pingsan. 

Setelah tidak merespon saat dibangunkan tim kru siaran, Indra Bekti langsung dilarikan ke Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat. 

Indy Barends menceritakan bahwa Indra Bekti mengalami pendarahan otak sebelah kiri, mengenai batang otak.

Bisa disebabkan oleh aneurisma 

Salah satu penyebab pecah pembuluh darah otak, terutama pada orang muda adalah aneurisma. 

Aneurisma adalah layaknya “jerawat” di pembuluh darah otak yang sewaktu-waktu siap pecah. 

Ini merupakan kelainan pemuluh darah, di mana dinding pembuluh darah otak melebar atau menonjol – membentuk balon kecil – akibat lemahnya dinding pembuluh darah tersebut. 

Dr. Abrar Arham, SpBS, dari RS Pusat Otak Nasional, Jakarta, menjelaskan aneurisma dapat terjadi pada siapa saja, sebagian besar tidak bergejala. 

“Satu-satunya cara deteksi adalah dengan melakukan check up otak. Ketebalan pembuluh darah (di area aneurisma) tinggal sepertiganya, dengan tekanan darah sedikit saja bisa pecah. Pada orang muda yang sehat, dengan batuk atau olahraga sedikit bisa pecah,” katanya dalam peringatan Brain Aneurysm Awareness Month secara daring beberapa waktu lalu. 

Mereka dengan riwayat keluarga penderita aneurisma atau dengan penyakit jaringan ikat (sindrom Marfan atau Ehler-Danlos), berisiko tinggi mengalami aneurisma. Hipertensi termasuk sebagai faktor risiko tinggi penyebab aneurisma.  

Pecahnya benjolan aneurisma pada usia muda, sebagian besar akibat pola hidup tidak sehat, seperti merokok, kurang istirahat, hipertensi dan konsumsi alkohol berlebih. 

Tekanan darah yang selalu tinggi “menghantam” dinding pembuluh darah yang lebih tipis tersebut, menyebabkan pembuluh darah menggembung seperti “jerawat”. Semakin lama bisa bertambah besar. 

Di satu sisi kurang istirahat juga membuat tekanan darah naik. Dan merokok membuat pembuluh darah kaku dan mudah pecah. 

Ini semua bisa menjadi kombinasi yang berbahaya, berisiko tinggi menyebabkan kantong anerusima pecah. Bila pecah, akan dikategorikan sebagai stroke perdarahan. 

Mengakibatkan perdarahan di area subarachnoid (antara otak dan membran tengah yang membungkus otak). Menyebabkan sakit kepala hebat dan mendadak.

Kondisi Indra Bekti stabil

Menurut Indy Barends, sekitar dua minggu sebelum mengalami pendarahan otak Indra Bekti kerap mengeluhkan sakit kepala. 

“Karena sering bareng, memang Bekti sering banget mengeluh pusing. Bekti memang ada darah tinggi, hipertensi. Ada obat yang mesti diminum,” ujar Indy. 

Setelah dilarikan ke rumah sakit, Indra Bekti mendapat dua kali operasi. Cipta, adik ipar Indra Bekti, menjelaskan bahwa kondisi kakaknya sudah stabil. 

Alhamdulillah operasinya yang pertama dan kedua berjalan lancar,” katanya.  

Namun, beberapa saat pasca operasi kondisi Indra Bekti masih belum sadar, menunggu pengaruh obat bius hilang sekitar 8 jam. 

Tetapi Cipta meyakinkan bila kondisi kakaknya tersebut stabil. “Alhamdulillah stabil,” tegasnya pada media. (jie)

Baca juga: Kenali Nyeri Kepala Tanda Aneurisma, Penyebab Stroke Usia Muda

                  Mengenal Teknik Koil dan Klip Untuk Penanganan Aneurisma