Saat ada ibu yang mau melahirkan, dibuat tandu darurat. Rohani beserta anaknya, serta keluarga dari ibu yang mau melahirkan menggotong tandu berjalan kaki sekitar dua jam. Barulah tiba di jalan yang dilalui kendaraan umum. Ia tak ingin ibu hamil sampai harus kehilangan bayi, seperti yang pernah dialaminya.
Ia rela begadang berhari-hari menunggui ibu yang akan melahirkan. Berkat jasanya, angka kematian ibu dan bayi di desanya bisa ditekan.
Harapan pupus setelah empat calon donornya ditolak. Tuhan berkenan menyambung nyawanya lewat anak wanitanya yang berusia 18 tahun. Inilah transplantasi hati untuk orang dewasa pertama di Indonesia.
Harapan pupus setelah empat calon donornya ditolak. Tuhan berkenan menyambung nyawanya lewat anak wanitanya yang berusia 18 tahun. Inilah transplantasi hati untuk orang dewasa pertama di Indonesia.
Ia syok saat dokter menyatakan bahwa ia terserang kanker kelenjar getah bening. Ternyata ia mengidap radang usus, hingga ususnya harus dipotong.
Ia syok saat dokter menyatakan bahwa ia terserang kanker kelenjar getah bening. Ternyata ia mengidap radang usus, hingga ususnya harus dipotong.
Usianya diperkirakan tinggal 2 bulan. Sebelum kemoterapi, ia menikah dan kehilangan dua orang pemberi semangat. Ia tetap bertahan dan kini kesehatannya terus membaik.
Usianya diperkirakan tinggal 2 bulan. Sebelum kemoterapi, ia menikah dan kehilangan dua orang pemberi semangat. Ia tetap bertahan dan kini kesehatannya terus membaik.
Ia cuci darah sejak usia15 tahun. Kegiatannya seabrek, tapi ia lebih senang minum soda ketimbang air putih. Dengan kesabaran dan optimisme, ia lulus dari ITB.
Ia cuci darah sejak usia15 tahun. Kegiatannya seabrek, tapi ia lebih senang minum soda ketimbang air putih. Dengan kesabaran dan optimisme, ia lulus dari ITB.
Di Indonesia, praktik pasung terhadap penderita skizofrenia masih banyak dilakukan. Namun membebaskan mereka dari pasung tidak sesederhana itu.
Awalnya, Abdullah Al Juffry menduga sakit maag. Ternyata, ia mengidap kanker kolon stadium 2B. Ia selamat karena segera dioperasi.
Awalnya, Abdullah Al Juffry menduga sakit maag. Ternyata, ia mengidap kanker kolon stadium 2B. Ia selamat karena segera dioperasi.
Ika Nastiti Tyas Palupi Swadjati tidak tahu jika menderita lupus. Hamil pertama, janinnya meninggal. Namun, penderita lupus ini hamil lagi dan anaknya selamat. Ia menjadi obyek penelitian di Brussel.
Ika Nastiti Tyas Palupi Swadjati tidak tahu jika menderita lupus. Hamil pertama, janinnya meninggal. Namun, penderita lupus ini hamil lagi dan anaknya selamat. Ia menjadi obyek penelitian di Brussel.