Ahmad Zihni Rifai Tegar Hadapi Kanker Limfoma Stadium 4 (Bagian 1) | OTC Digest

Ahmad Zihni Rifai Tegar Hadapi Kanker Limfoma Stadium 4 (Bagian 1)

“Dari hasil laboratorium dan melihat pembengkakan di kelenjar getah bening, kalau tidak segera dilakukan tindakan, secara teoritis harapan hidup tinggal 6 bulan,” ujar dokter.  

Setelah dihitung mundur sejak ia merasakan gejala sampai ditangani dokter, “Berarti sisa waktu saya tinggal 2 bulan,” ujar Ahmad Zihni Rifai (57 tahun), mantan Sekjen. Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia itu.

Dokter mendiagnosa kanker getah bening (Limfoma malignum) yang diidap Zihni sudah stadium 4 (stadium akhir). Itu adalah kondisi, di mana jalan untuk kembali sehat nyaris mustahil. Ia disarankan berunding dengan pihak keluarga dan sesegera mungkin menjalani kemoterapi.

Zihni berusaha tetap tenang, meski hati dan pikirannya bergejolak hebat. Antara yakin dan tidak, ia memperlihatkan foto seorang wanita muda yang diambil dari dompetnya kepada dokter sambil berkata, “Dok, sebelum kemoterapi saya akan pulang kampung untuk menemuinya dan menikahinya.” Dalam kondisi sakit, dari Jakarta ia pulang ke Lombok, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Punggung seperti ditusuk-tusuk

Awalnya, Zihni menduga rasa lelah yang dialaminya wajar, mengingat tingginya aktivitas sebagai jurnalis. Mei 2008, punggung kanannya sakit seperti ditusuk-tusuk dan hilang setelah minum obat. Seminggu kemudian, sakitnya pindah ke sebelah kiri dan terasa lebih sakit.

“Saya sempat berpikir, jangan-jangan sakit jantung,” ujarnya. Dokter memberinya obat penenang dan penghilang rasa sakit. Beberapa waktu kemudian, ketika sedang menyetir mendadak perutnya kram seperti terserang sakit maag hebat dan badannya demam.

Obat maag yang dikonsumsi tidak mempan. Pergi ke dokter, diagnosanya justru gejala tifus. Anehnya, hasil laboratorium tidak menunjukkan tanda-tanda tifus, dan obat tifus tidak mengurangi sakitnya. Akhirnya, ia diminta untuk  foto rontgen.

“Saya ke dokter umum kenalan, yang praktek sejak subuh dan punya alat USG. Pukul 05.00 daftar, pukul 10.00 diperiksa. Sambil menunggu, saya merintih sendirian di mobil menahan sakit,” paparnya.

Saat diperiksa dengan USG, getah beningnya tampak membesar. Satu dekat ginjal kiri, satu lagi di dekat hati; diameter keduanya sekitar 5,5 cm.

Dokter menyatakan melihat pembengkakan dan ciri-cirinya, itu adalah kanker. Setelah pemeriksaan di RS Medistra, Jakarta, dipastikan bahwa ia positif kanker getah bening. “Untung yang kena sel limfosit B. Kalau yang kena sel limfosit T, tulang sumsum harus dibor untuk dites apakah juga kena. Kalau kena, Anda harus cangkok sumsum,” kata Prof. dr. Aru Sudoyo, dokter ahli kanker yang menangani.

Pulang Kampung dan Menikah

Sebelum menjalani kemoterapi, Zihni disarankan berdiskusi dengan keluarga dan orang terdekat, yang dapat memberi dukungan moril dan materil. Zihni terpikir pulang ke Lombok, untuk menemui seorang wanita yang dicintainya (dengan istri pertama ia berpisah). Berharap bisa menikahinya dan berjuang bersama melawan kanker itu.

Bagaimana kisah Zihni selanjutnya? Baca di bagian 2