Kapan Harus Waspada pada Nyeri Pinggang | OTC Digest

Kapan Harus Waspada pada Nyeri Pinggang

Proses degenerasi (penuaan) tulang belakang merupakan kondisi medis yang ditandai dengan hilangnya struktur normal, atau menurunnya fungsi tulang secara bertahap. Salah satu masalah yang kerap muncul adalah nyeri punggung bawah (low back pain).

Tercatat bahwa 80% orang dewasa dalam suatu populasi pernah mengalami nyeri pinggang. Dari jumlah tersebut 90% mengalami kaku otot yang akan membaik dalam 6 minggu, 5% dengang obat-obatan pereda nyeri bisa membaik dalam 3 bulan. Sementara sisa 5% lainnya perlu terapi intensif.

Jumlah tersebut akan meningkat seiring bertambahnya usia. “Seiring bertambahnya usia, tulang belakang juga mengalami penuaan,” jelas dr. Heri Aminuddin, SpBS(K), dari Brain & Spine Bunda Neuro Center, Jakarta.

Nyeri punggung bawah akibat proses degeneratif disebabkan adanya kerusakan bantalan sendi tulang belakang. Bantalan sendi tulang kehilangan cairan, menjadikan fungsinya sebagai peredam kejut berkurang.

Degenerasi tulang belakang umumnya mulai terjadi di usia 40 tahun ke atas. Dalam seminar Proses Degeneratif Tulang Belakang dan Teknologi Terkini Mengatasinya, Dr. dr. Wawan Mulyawan, SpBS(K), SpKP, menjelaskan proses degeneratif tulang belakang ini menyebabkan penyebaran berat badan tidak merata ke sendi-sendi tulang belakang.

Perubahan tersebut menyebabkan seseorang sult bergerak secara bebas, terjadi peradangan dan iritasi. Pada gilirannya mengakibatkan otot di sekitar sendi tulang menjadi kaku; sulit digerakkan.

Gejala lain yang sering muncul seperti kelemahan anggota tubuh, fungsi sensoris yang menurun. Bila semakin berat menyebabkan gangguan buang ari besar/kecil, bahkan disfungsi seksual.

Nyeri punggung bawah patut diwaspadai sebagai masalah yang serius jika nyeri menjalar dari pinggang sampai ke kaki atau tangan. Dicurigai terjadi penekanan saraf (saraf terjepit) oleh bantalan tulang.

“Waspadai juga jika muncul rasa nyeri seperti ditusuk atau panas, kesemutan, rasa tebal, kelemahan motorik,” tambah dr. Wawan. Atau nyeri pinggang / punggung bawah yang kerap kambuh. Pada kondisi tersebut membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut seperti foto rontgent atau MRI (magnetic resonance imaging).

Nyeri pinggang pada orang muda

Saat ini terdapat tren bahwa nyeri pinggang bawah akibat saraf terjepit juga dialami oleh kelompok usia 30 tahunan. Penyebabnya adalah gaya hidup seperti duduk atau berdiri terlalu lama, apalagi dengan posisi badan condong ke depan.

Nyeri juga dipicu akibat melakukan gerakan rotasi yang berlebihan. “Ada penelitian yang menyatakan bahwa 30% pe-golf amatiran mengalami sakit pinggang serius yang membutuhkan operasi,” imbuh dr. Wawan.

Berat badan berlebih dan proses kehamilan (terjadi pergeseran sumbu tubuh akibat perubahan bentuk tubuh) juga ditengarai bisa memicu nyeri punggung bawah pada orang muda.

Sebagai upaya pencegahan, disarankan melakukan olahraga seperti jalan cepat dan berenang yang akan menguatkan otot-otot area pinggang. “Kalau sudah sering sakit pinggang tidak boleh angkat benda lebih dari 5 kg,” papar dr. Wawan.

Terdapat beberapa jenis terapi yang bisa dilakukan untuk mengatasi nyeri punggung bawah, seperti terapi fisik, obat-obatan (antinyeri atau obat narkotik ringan), atau bedah minimally invasive (bedah dengan sayatan kecil) dengan endoscopy discectomy. (jie)

Baca juga : Terapi “Semen” Untuk Penderita Osteoporosis