manfaat probiotik untuk hipertensi pada ibu hamil
probiotik untuk hipertensi kehamilan

Terapi Gizi Untuk Ibu Hamil Dengan Hipertensi, Di mana Peran Probiotik?

Kehamilan dengan hipertensi adalah salah satu masalah kehamilan yang paling sering dikhawatirkan. Di sisi lain, hipertensi saat hamil cukup umum terjadi. Peran nutrisi, termasuk konsumsi probiotik, penting untuk mencegah dan mengontrol tekanan darah selama kehamilan.

Hipertensi bisa dialami oleh perempuan yang: hamil di usia 30-40 tahun atau ibu muda usia <20 tahun, telah beberapa kali hamil, obesitas, atau yang sudah hipertensi sebelumnya. Mereka juga berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular di kemudian hari.

Sebagai informasi ada dua jenis hipertensi ibu hamil: hipertensi kronik dan hipertensi gestasional. Hipertensi kronik jika tekanan darah diatas 140/90 mmHg sebelum usia kehamilan 20 minggu, atau menetap 12 minggu setelah melahirkan.

Sementara hipertensi gestasional yaitu tekanan darah diatas 140/90 mmHg tanpa proteinuria (protein dalam urin), yang terjadi pada ibu hamil dengan usia kehamilan 20 minggu.

Keselamatan janin bisa terancam bila ibu mengalami hipertensi selama kehamilan. Berisiko menyebabkan aliran darah ke plasenta berkurang, sehingga janin tidak mendapat cukup oksigen dan nutrisi. Akibatnya, pertumbuhan janin bisa terhambat, risiko berat bayi lahir rendah (BBLR) atau lahir prematur lebih tinggi, hingga meninggal dalam kandungan.

Risiko lain yakni terjadinya preeklampsia/eklampsia. Preeklampsia terjadi bila tekanan darah tinggi  menyebabkan rusaknya organ tubuh dan ditemukan protein dalam urin, yang timbul di usia kehamilan 20 minggu.

Sementara eklampsia merupakan kondisi yang lebih berat. Pada eklampsia, kondisi preeklampsia disertai dengan kejang-kejang. Eklampsia dapat menyebabkan malformasi janin, kelahiran prematur, keguguran dan kematian ibu.

Komplikasi ini bisa dikontrol dan menghilang 2 bulan setelah bayi lahir. Namun, preeklampsia cenderung kembali pada kehamilan berikutnya. Tingkat kekambuhannya 20-25%.

Studi Vesna D. Garovic, dkk, di jurnal Hypertension (2022) menyebutkan bahwa menurunkan tekanan darah ibu hamil dapat mengurangi hipertensi berat pada ibu tanpa meningkatkan risiko keguguran, perawatan neonatal yang intensif, atau komplikasi ibu secara keseluruhan.

Terapi nutrisi medis

Kondisi medis yang sudah ada, atau didadapat selama kehamilan, umumnya merupakan faktor risiko bagi ibu dan bayi. Terapi nutrisi medis (MNT) seringkali diperlukan untuk kondisi yang berhubungan dengan kehamilan.

Secara umum diet yang direkomendasikan untuk penderita hipertensi adalah DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension). Pada dasarnya, DASH meliputi pola makan rendah garam, lemak jenuh, kolesterol dan lemak total. Serta meningkatkan sayur dan buah 4-5 porsi per hari. Diet DASH adalah rendah natrium, tinggi kalium, magnesium, kalsium dan serat.

Menurut American Heart Association (AHA) mengurangi asupan natrium (garam) antara 1500-2400 mg atau 3,8 – 6 gram NaCl per hari akan menurunkan tekanan darah sistolik 2 – 8 mmHg. Peningkatan asupan kalium hingga 4,7 gr/hari menurunkan tekanan darah sistolik 4 – 9 mmHg.

Triyani Kresnawan, DCN, M.Kes, RD, FISQua, dietisien yang juga Asesor Kompetensi Tenaga Gizi Pusat Kementrian Kesehatan, menjelaskan asupan protein pada penderita hipertensi adalah 18% dari kebutuhan energi total; lemak 27% dari energi total (diutamakan sumber lemak dari minyak, jagung, wijen dan kacang). Karbohidrat adalah 55% dari total energi.

Ini yang penting: “Asupan natrium 1500-2300 mg/hari, disertai kalium 4700 mg/hari. Dan, natrium 1500-2300 mg/hari, disertai kalium 4700 mg/hari,” terang Triyani dalam webinar kesehatan beberapa waktu lalu.

Untuk kebutuhan energi berdasarkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi perempuan usia 19-49 tahun, yakni berkisar 2150-2250 kkal. Pada ibu hamil normal diperlukan tambahan energi sebesar 180-300 kkal.

Terkhusus untuk ibu hamil dengan hipertensi, modul Medical Nutrition Therapy for Specific Conditions (dikeluarkan Departemen Kesehatan Negara Bagian Washington dan University of Washington) menjabarkan pola makan rendah kasium akan meningkatkan risiko hipertensi selama kehamilan.

Sebaliknya diet tinggi kalsium – termasuk konsumsi suplemen kalsium – menurunkan risiko hipertensi pada kehamilan. Namun perlu dicatat, asupan kalsium lebih dari 4000 mg/hari bisa menyebabkan keracunan.

Suplementasi/konsumsi makanan tinggi vitamin C dan E juga disarankan untuk mengurangi risiko preeklamsia. Penelitian Frederick et al, menunjukkan adanya hubungan antara pola makan tinggi serat, potasium, magnesium dan kalsium dengan rendahnya angka preeklamsia. 

Probiotik dan hipertensi

Konsumsi probiotik (bakteri baik) bermanfaat dalam menurunkan tekanan darah, sehingga dapat digunakan sebagai pencegahan dan tambahan terapi standar.

Sebuah meta-analisa dari 14 penelitian (di jurnal Current Hypertension Reports) mengevaluasi manfaat probiotik pada tekanan darah, indeks massa tubuh (IMT) dan glukosa darah pada pasien hipertensi. Dari 846 penderita hipertensi terjadi penurunan signifikan tekanan darah sistolik -2,05 mmHg, tekanan darah diastolik -1,26 mmHg, IMT -1,03 dan glukosa darah sebanyak -0,18 mmol/L.

Selanjutnya, Mahsa Nordqvist dan tim peneliti dari Swedia membuktikan asupan susu probiotik di akhir kehamilan (tetapi tidak pada sebelum atau di awal kehamilan) signifikan berkaitan dengan risiko preeklamsia yang lebih rendah. Studi dilakukan pada 70.149 wanita hamil, antara 1999 hingga 2008.

Probiotik memperbaiki tekanan darah dengan dua cara: mengembalikan keseimbangan mikrobiota usus dan memberikan zat (misalnya peptida) yang berperan dalam mengatur tekanan darah.

Lactobacillus casei strain Shirota (LcS) telah terbukti manfaatnya untuk hipertensi. Riset yang dilakukan oleh Inoe K, dkk (2003) juga menunjukkan LcS berkontribusi dalam pembentukan GABA (G-aminobutyric acid) yang membantu dalam menurunkan tekanan darah pada subjek hipertensi ringan.

Konsumsi probiotik bersama modifikasi diet (DASH) terbukti efektif mencegah hipertensi dan menurunkan tekanan darah, termasuk pada ibu hamil dengan hipertensi. (jie)

_____________________________________________________

Ilustrasi: Freepik