Tekanan darah (tensi) bisa naik atau turun menurut kondisi tertentu, tetapi jika tensi tinggi tetapi Hb rendah, alias anemia, menandakan masalah yang serius. Anda perlu waspada.
Hemoglobin (Hb) merupakan komponen (protein) sel darah merah yang berperan penting untuk mengikat oksigen dalam darah. Saat tubuh kekurangan hemoglobin – disebut anemia – kerap menyebabkan keluhan lemah, letih, lesu.
Dr. RA. Adaninggar, SpPD, mengatakan masih terjadi kerancuan di masyarakat tentang Hb rendah dan darah rendah: Apakah darah rendah itu tensi rendah atau Hb rendah. Dan, apakah Hb rendah pasti tensinya juga rendah?
“Tekanan darah itu dipengaruhi oleh dua faktor besar, yaitu faktor jantung dan faktor pembuluh darah. Faktor jantung yang berpengaruh adalah kekuatan dari pompa jantung, yaitu seberapa banyak darah itu dipompa oleh jantung, dan frekuensi detak jantung atau frekuensi pompa jantungnya.”
“Sedangkan pembuluh darah yang berpengaruh adalah tegangan dari pembuluh darahnya, pembesaran atau pengecilan diameter pembuluh darah, juga isi pembuluh darahnya, yaitu terkait dengan volume darah,” terang dokter yang akrab disapa dr. Ningz ini.
Kenaikan tekanan darah diakibatkan oleh perubahan (peningkatan) salah satu atau kedua faktor di atas. Dipicu oleh banyak kondisi, baik kondisi normal atau akibat suatu penyakit tertentu.
“Sedangkan Hb rendah ini menunjukkan sel darah merah yang turun, atau disebut anemia. Anemia ini belum tentu disertai dengan penurunan volume darah. Oleh karena itu orang yang mengalami anemia juga belum tentu mengalami tensi yang rendah juga,” ujar dr. Ningz di akun Instagramnya.
Pada kondisi tertentu mungkin terjadi di mana tensi tinggi tetapi Hb rendah. Hal ini paling kerap terjadi pada penderita penyakit ginjal kronik (PGK).
“Pasien ginjal kronik itu sering terjadi di mana tensinya tinggi tapi Hb rendah. Karena tadi itu, ada gangguan di detak jantungnya. Mungkin detak jantungnya lebih cepat, ada gangguan di fungsi pompa jantungnya,” imbuh dr. Ningz.
Pada penderita PGK juga mungkin terjadi beberapa gangguan hormonal yang memicu pengecilan diameter pembuluh darah. Selain itu, terjadi penurunan pengeluaran air dari ginjal yang bisa meningkatkan jumlah volume darah. Faktor-faktor ini berpotensi meningkatkan tekanan darah.
“Tapi di sisi lain pada penyakit ginjal kronik ini justru terjadi hambatan dalam pembentukan sel darah merah sehingga terjadi anemia, tapi tensinya tinggi,” dr. Ningz menambahkan.
Bagi setiap orang yang memiliki tensi tinggi tetapi Hb rendah alias anemia, patut waspada. Disarankan untuk segera periksa ke dokter. Kondisi ini khas terjadi pada penderita PGK.
Umumnya penderita PGK tahap awal tidak mengeluhkan gejala apapun, kondisi ini bisa menjadi skrining untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. (jie)