TAVI, Operasi Mengganti Katup Jantung yang Lebih Nyaman pada Stenosis Aorta
penyakit_katup_jantung_stenosis_aorta

TAVI, Operasi Mengganti Katup Jantung yang Lebih Nyaman untuk Stenosis Aorta

Gangguan pada katup jantung bisa berakibat fatal. Salah satunya stenosis aorta, di mana katup aorta jantung menjadi kaku atau menebal, membuat bukaan katup menyempit. Katup pun tidak bisa terbuka dengan baik, sehingga aliran darah dari bilik kiri bawah jantung menuju aorta jadi terhambat.

Orang yang mengalami stenosis aorta berat bisa jadi tidak merasakan gejala apapun di tahap awal. “Namun, seiring berkembangnya penyakit, gejala klasik seperti sesak napas ketika sedang beraktivitas, nyeri dada, dan pingsan menunjukkan perkembangan yang lebih serius,” ujar Dr. Ho Kay Woon, Konsultan Senior di Department of Cardiology, National Heart Centre Singapore (NHCS).

Dr. Ho Kay Woon, Konsultan Senior di Department of Cardiology, National Heart Centre Singapore (NHCS).

Penyebab Stenosis Aorta

Penyempitan katup aorta atau stenosis aorta bisa terjadi akibat beberapa hal, di antaranya:

1. Kelainan jantung bawaan

Penyempitan aorta merupakan salah satu dari kelainan jantung bawaan. Mereka dengan kondisi ini terlahir dengan kelainan pada katup aorta, misalnya lebih sempit dibandingkan ukuran normal.

2. Penumpukan kalsium

Kalsium pada aliran darah bisa mengendap di katup aorta. Makin lama, endapan kalsium bisa makin tebal, sehingga katup aorta mengeras dan menyempit.

3. Demam rematik

Infeksi bakeri yang tidak diobati dengan baik (misalnya saat radang tenggorokan), bisa berkembang menjadi demam rematik. Demam rematik bisa merusak jaringan katup aorta, sehingga katup menyepit secara perlahan. Kondisi ini dikenal juga sebagai penyakit jantung rematik.

Adapun faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya stenosis aorta antara lain usia lanjut, penyakit ginjal kronis, kolesterol tinggi, diabetes, dan hipertensi.

Operasi Mengganti Katup Jantung yang Lebih Nyaman

Stenosis aorta berat bisa diatasi dengan mengganti katup aorta yang rusak, agar aliran darah kembali normal. Selain melalui operasi terbuka, prosedur ini juga bisa dilakukan dengan TAVI (Transcatheter Aortic Valve Implantation atau Implantasi Katup Aorta Transkateter).

“Dibandingkan dengan operasi terbuka, TAVI bersifat minimal invasif dengan luka kecil di area pangkal paha,” jelas Dr. Woon. TAVI dilakukan melalui sayatan kecil berukuran sepanjang empat hingga enam sentimeter di pangkal paha atau dada. Dokter menggunakan panduan ekokardiografi dan pemeriksaan fluoroskopi untuk memantau prosedur dan memastikan katup dipasang dengan tepat

Melalui lubang tadi, dimasukkan kateter hinga ke jantung. “Selanjutnya, kateter balon yang sudah dipasang dengan katup jaringan diarahkan ke katup jantung yang rusak. Setelah mencapai lokasi yang dituju, katup baru dipasang pada katup yang menyempit atau tersumbat, dengan cara mengembangkan balon,” papar Dr. Woon.

Prosedur TAVI

Salah satu keistimewaan utama dari TAVI yaitu luka sayatan yang sangat minimal dibandingkan operasi terbuka. Dengan demikian, “TAVI memungkinkan pemulihan yang lebih cepat dan masa rawat inap yang lebih singkat,” tegas Dr. Woon.

Durasi prosedur TAVI sendiri biasanya hanya sekitar satu jam, meski bisa bervariasi tergantung kasusnya. “Setelah prosedur, pasien akan dipantau semalam di ruang perawatan intermediate dan dapat dipulangkan keesokan harinya jika tidak ada komplikasi,” jelasnya. Setelah itu, umumnya bisa kembali berakivitas normal setelah satu minggu.

TAVI telah dilakukan di NHCS sejak 2009 pada pasien stenosis aorta berisiko tinggi. Hingga saat ini, lebih dari 200 pasien yang telah ditangani. Tingkat keberhasilan prosedur ini mencapai 91%, yang sebanding dengan standar internasional yang mencapai 90%.

Perawatan Pasca TAVI

Umumnya, TAVI dilakukan dengan anestesi lokal dan sedasi (penenang). Dibandingkan operasi terbuka, ketidaknyamanan pasca TAVI jauh lebih ringan. Jika diperlukan, dokter akan memberikan obat Pereda nyeri untuk mengurangi rasa tidak nyaman. “Rasa sakit biasanya akan hilang dalam waktu satu hingga tiga hari setelah prosedur TAVI,” terang Dr. Woon.

Satu hari setelah prosedur TAVI, akan dilakukan pemeriksaan ekokardiogram untuk memastikan kondisi pasien stabil. Umumnya jika pasien sudah bisa berjalan, maka bisa dipulangkan dalam satu hingga dua hari setelah prosedur. Selanjutnya, pemeriksaan ulang akan dilakukan pada minggu berikutnya.

Dokter akan meresepkan beberapa obat, yang perlu dikonsumsi selama 3 – 6 bulan. perlu diperhatikan, kebersihan gigi perlu dijaga dengan baik. “Bila akan menjalani perawatan gigi invasif setelah TAVI, maka diperlukan antibiotik pencegahan,” ucap Dr. Woon.

Penyempitan katup jantung tidak boleh diabaikan. Mereka yang memiliki faktor risiko untuk stenosis aorta perlu waspada. Segeralah periksa ke dokter terdekat bila merasakan gejala tertentu. Siapa saja yang bisa menjalani TAVI? Baca di sini. (nid)

_____________________________________________

Ilustrasi: www.freepik.com