sariawan berulang tanda tubuh kekurangan vitamin c

Sariawan berulang jadi tanda tubuh kekurangan Vitamin C

Sariawan, siapa yang tidak pernah mengalaminya. Walau tidak berbahaya, sakitnya bisa sangat mengganggu aktivitas. Penelitian menyatakan bahwa kejadian sariawan yang berulang dapat menjadi tanda tubuh kekurangan Vitamin C.

Dalam istilah medis sariawan disebut stomatitis aphtosa recurrent (SAR). Bentuk luka (ulcer) seperti cekungan dangkal; tepinya jelas dan beraturan, bentuknya bulat atau oval dikelilingi halo merah dan tengah cekungan berwarna putih.

Sariawan bisa muncul di semua tempat di selaput lendir (mukosa) pada jaringan lunak mulut, seperti lidah, pipi bagian dalam, dasar mulut dan langit-langit lunak.

Beberapa orang seperti memiliki ‘bakat’ sariawan, sering mengalami sariawan berulang. Penelitian tahun 2009 di Jepang menyatakan kejadian sariwan berulang kerap terjadi pada remaja, di mana sebabnya tidak diketahui.

Di satu sisi ada pandangan bila kekurangan vitamin C bisa menyebabkan masalah rongga mulut seperti gusi berdarah dan sariawan. Kazo Yasui, dkk, mencoba meneliti lebih jauh potensi vitamin C (asam askorbat) untuk mengurangi kejadian sariawan berulang dan keparahan nyeri.

Riset melibatkan enam belas penderita sariawan minor (MRAS). Mereka adalah sembilan laki-laki dan tujuh perempuan (rerata usia 12 tahun), yang diminta mengonsumsi suplemen vitamin C dosis 2000 mg/m(2)/hari.

Peneliti membandingkan frekuensi sariawan dan nyeri yang dirasakan di awal penelitian dan selama uji coba. Selain itu mereka juga melakukan uji klinis crossover. Hasilnya, terjadi penurunan signifikan luka sariawan dan tingkat nyeri hingga 50%.

Vitamin C dapat memodulasi reactive oxygen species (ROS; salah satu bentuk radikal bebas) dan merangsang apoptosis (‘program’ mematikan sel secara alami), yang dapat mencegah peradangan (dimediasi oleh nutrofil, salah satu sel darah putih).

Walau peneliti mengakui bila riset ini adalah studi awal dan skala kecil, mereka meyakini bila askorbat (vitamin C) tampaknya efektif untuk mencegah munculnya sariawan berulang .

Vitamin C adalah antioksidan kuat, dan merupakan salah satu yang utama untuk membantu memperbaiki kerusakan DNA. Vitamin C juga sangat penting untuk memelihara kolagen, yang banyak terdapat di tulang rawan, ligamen, gusi, gigi, hingga pembuluh darah.  

Studi klinis di Journal of Clinical Periodontology menjelaskan bila kekurangan vitamin C dapat menyebabkan masalah gusi (gusi berdarah) terlepas dari kebersihan mulut.

Penyebab sariawan belum diketahui

Perlu dipahami, penyebab timbulnya sariawan masih belum diketahui pasti. Namun diduga antara lain karena trauma (tergigit, terantuk atau karena pemakaian behel), stres dan faktor hormonal (menjelang menstruasi atau menopause).

Bisa juga akibat defisiensi nutrisi (vitamin dan mineral), gangguan imonologis, penyakit kelainan darah, reaksi alergi hingga sensitif pada makanan tertentu. Faktor keturunan juga berpengaruh pada munculnya sariawan.

Pengobatan sariawan

Menjaga kebersihan mulut adalah dasar utama perawatan sariawan. Bakteri mulut yang bersarang dalam luka bisa menghambat penyembuhan sariawan.

Menggunakan obat kumur – untuk mematikan kuman di rongga mulut (sebagai antiseptik) – atau mengoleskan salep untuk menutup luka akan membantu penyembuhan sariawan.

Sariawan akan memicu sel radang. Sel tersebut mengeluarkan zat kimia yang menimbulkan reaksi rasa panas, sakit, merah dan penurunan fungsi. Menutup luka sariawan akan mengurangi iritasi dan produksi sel radang; memberi kesempatan sel untuk beregenerasi.

Lidah buaya mengurangi nyeri sariawan

Lidah buaya (Aloe vera) – yang terkenal untuk rambut -  ternyata bermanfaat sebagai obat sariawan. Tanaman ini memiliki zat anti-inflamasi seperti asam salisilat dan indometasin.

Juga komponen lignin, saponin dan anthaquinone (aloetic acid dan aloe emodin) yang bersifat sebagai antibiotik dan penghilang rasa sakit. Lidah buaya juga memiliki efek dingin dan menenangkan luka sariawan.

Penelitian Neda Babaee, dkk, dari Babo University of Medical Sciences, Iran membuktikan pemberian gel lidah buaya 2% efektif mengurangi nyeri dan ukuran luka sariawan.

Riset yang diterbitkan di Dental Research Journal ini juga menulis gel lidah buaya ini mampu mengurangi masa penyembuhan luka.

Studi lain memberikan bukti mendukung. Sebuah meta-analisa dari 10 jurnal medis menjelaskan bila Aloe vera bisa menjadi pilihan aman dan efektif, di mana tidak memiliki efek samping saat penggunaan dan dapat ditoleransi sangat baik oleh rongga mulut dalam penggunaan jangka panjang. (jie)

___________________________________________

Ilustrasi: https://www.freepik.com/free-photo/young-woman-taking-medicine-pill-afte...