gejala diabetes di kulit

Kenali 6 Gejala Diabetes di Kulit Yang Jarang Disadari

Kulit merupakan organ tubuh yang terluar sekaligus terluas. Kesehatan kulit bisa menggambarkan kesehatan tubuh secara umum, termasuk menunjukkan gejala penyakit diabetes. 

Jika digelar kulit manusia memiliki luas sekitar 1,5 – 2 meter persegi, dengan berat rata-rata 3,5 – 10 kilogram. Kulit memiliki beragam fungsi mulai sebagai pelindung organ dalam, mencegah masuknya benda asing dan mikroorganisme berbahaya ke dalam tubuh, hingga penjaga suhu tubuh. 

Kondisi tertentu – misalnya penuaan - bisa mempengaruhi kesehatan kulit. Beberapa penyakit bahkan menunjukkan gejala pertamanya di kulit. 

Demikian pula pada diabetes; gejala diabetes di kulit biasanya jarang disadari oleh si penderita. Apt. Drs. Budi Raharjo, SpFRS dari Instalasi Farmasi RSUD Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto, menjelaskan masalah kulit akibat diabetes di antaranya akantosis nigrikansdermopati diabetik (bercak berpigmen pada kulit), kulit kering dan gatal, hingga infeksi kulit.

Berikut beberapa gejala diabetes di kulit.

1. Kehitaman di lipatan kulit

Perhatikan kondisi kehitaman (hiperpigmentasi) di lipatan-lipatan kulit, misalnya tengkuk, ketiak, selangkangan dan di punggung tangan; disebut akantosis nigrikans.

Akantosis nigrikans bukanlah karena daki (kotoran) yang tidak bersih, melainkan tanda intoleransi glukosa. Biasanya dijumpai pada orang yang gemuk atau obesitas. 

Intoleransi glukosa adalah bila gula darah puasa dan gula darah 2 jam setelah makan di atas nilai normal. Menandakan kondisi hiperglikemia namun belum masuk kategori diabetes. Jika tidak ditangani dengan tepat kondisi intoleransi glukosa akan berkembang menjadi diabetes melitus. 

2. Kulit kering 

Kadar gula yang tinggi mampu merusak pembuluh darah dan sistem saraf (baik saraf sensorik, motorik atau otonom). Kerusakan ini mengganggu suplai nutrisi ke organ, dalam hal ini di kulit.

Kulit menjadi kering, tipis cenderung mengkilap, perubahan warna kulit dan kulit cenderung susah sembuh saat terluka.

Kulit penyandang diabetes cenderung kering karena mengalami malnutrisi. Cairan pun mudah menguap, sehingga kulit bertambah kering; bahkan bisa tampak bersisik. 

“Struktur kulit di lapisan epidermis (lapisan teratas kulit) pun rusak: tidak tersusun rapi dan rapat. Akibatnya alergen maupun mikroba seperti virus, jamur, dan bakteri mudah masuk dan menimbulkan infeksi,” papar Budi. 

Simak penjelasan Apt. Budi Raharjo mengenai kondisi kulit kering pasien diabetes di kanal YouTube OTC DIGEST.

3. Kulit yang berbercak

Penderita diabetes mungkin mengalami kondisi dermopati diabetik, berupa bercak bulat/oval berwarna merah atau kecoklatan. 

Gangguan ini umumnya terjadi di kaki bagian bawah, terutama di area tulang kering. Para ahli memperkirakan gejala diabetes di kulit ini disebabkan adanya gangguan saraf sensoris dan aliran darah ke pembuluh darah di kulit. 

Bercak merah/kecoklatan ini tidak menyebabkan gatal atau nyeri. Juga tidak berisi cairan, serta tidak menular. 

4. Gatal 

Melansir laman diabetes.org, infeksi jamur Candida albicans, kulit kering atau sirkulasi darah yang buruk bisa menyebabkan gatal lokal di kulit penderita diabetes.

Bila gatal disebabkan oleh sirkulasi darah yang terganggu, area yang paling gatal adalah bagian bawah kaki. 

Gatal karena infeksi jamur biasanya terjadi di area kulit yang lembab seperti di bawah payudara, sekitar kuku, di antara jari tangan/kaki, di sudut mulut, ketiak dan selangkangan, serta di bawah kulup (pada pria yang tidak disunat). 

5. Lepuh diabetes 

Walau jarang, penderita diabetes bisa mengalami lepuh; istilah medisnya bullosis diabeticorum. Kondisi ini dapat terjadi di punggung jari tangan atau jari kaki, dan terkadang di kaki atau lengan bawah. 

Luka ini paling kerap terjadi pada orang yang menderita neuropati diabetik (kerusakan saraf tepi akibat diabetes). Lepuh ini bisa sembuh dengan sendirinya seiring kadar gula darah kembali normal.

6. Kulit tebal seperti lilin

Terkadang penderita diabetes mengalami kondisi kulit yang kencang, tebal dan seperti lilin di punggung tangan mereka; disebut digital sclerosis

Terkadang kulit di jari kaki dan dahi juga menjadi menebal. Sendi jari kaki menjadi kaku dan tidak bisa bergerak sebagaimana mestinya. Kondisi ini tejadi pada sekitar sepertiga dari penderita diabetes tipe 1. 

Penanganan gejala diabetes di kulit ini bisa menggunakan obat-obatan – misalnya untuk mengatasi gatal jamur – namun terapi paling dasar adalah dengan mengendalikan gula darah. (jie)