psoriasis menyebabkan radang sendi sampai masalah kebersihan

5 Fakta Tentang Psoriasis yang Perlu Anda Ketahui: Dari Menyebabkan Radang Sendi Sampai Bukan Masalah Kebersihan

Kulit yang berbercak merah, tebal dan bersisik bisa menimbulkan perasaan ngeri bagi yang melihatnya. Ini adalah antara lain gejala penyakit psoriasis. Masih banyak yang belum paham bahwa psoriasis bukanlah infeksi, melainkan penyakit autoimun di kulit.

Ketidakpahaman tersebut juga kerap membuat penderita psoriasis mendapatkan stigma negatif, seperti mendapatkan tulah, atau dianggap orang yang tidak memerhatikan kebersihan.

Psoriasis merupakan penyakit autoimun dan peradangan kronis, yang utamanya menyerang kulit. National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Disease (NIAMS) menyatakan penyakit ini menyebabkan penderitanya mengalami ruam merah, kulit kering dan menebal, serta bersisik-sisik putih. Terkadang, kondisi psoriasis juga dapat disertai dengan gatal dan nyeri.

Belum jelas penyebab psoriasis, namun dicurigai ada faktor genetik. Dilaporkan bahwa 30% pasien memiliki riwayat psoriasis dalam keluarganya.

Baca : Kombinasi Vitamin D Analog dan Steroid Efektif Atasi Penyakit Psoriasis

Kejadian (prevalensi) penyakit ini di dunia sekitar 1-2%. Di Indonesia pun ditengarai tidak jauh berbeda, tapi baru sedikit yang terdiagnosis dan mendapat pengobatan yang tepat.

Menurut Indah Susanti, Key Account Manager PT Leo Farma (farmasi yang memroduksi obat psoriasis) setidaknya ada 5 fakta tentang psoriasis yang perlu dipahami.

1. Psoriasis tidak menular

Psoriasis bisa membuat kulit tampak ‘mengerikan’, sehingga banyak orang yang menghindar untuk bertemu, duduk satu meja atau berjabat tangan dengan penderita psoriasis.

Penyakit kulit ini tidak disebabkan oleh infeksi, jamur atau virus tertentu. Ini adalah masalah dari gen tubuh pasien sehingga tidak akan menular.

Psoriasis dapat menyerang semua golongan usia, baik laki-laki atau perempuan. “Pemicunya bisa disebabkan oleh stres, cuaca ekstrim, cedera kulit, konsumsi alkohol berlebih, merokok, infeksi dan beberapa obat tertentu,” terang Indah dalam webinar apoteker bertopik Psoriasis, Infeksi Bakteri Staphylococcus aureus dan Cara Mengatasinya, Senin (14/12/2020).

2. Bukan disebabkan higienitas yang buruk

Orang yang tinggal di daerah dengan sanitasi dan kondisi air yang buruk kerap mengalami masalah kulit, tetapi psoriasis tidak termasuk di dalamnya.

Meskipun psoriasis muncul di kulit, ini adalah penyakit sistem kekebalan yang tidak disebabkan atau diperburuk oleh kebersihan pribadi yang buruk.

Kebanyakan orang dengan penyakit ini mengalami siklus kulit bersih (fase remisi) dan kekambuhan penyakit. Saat fase remisi, penyakit autoimun ini reda dan tidak menimbulkan keluhan apapun, tetapi bisa terpicu kembali dan menimbulkan keluhan.

Baca : Psoriasis, Penyakit Autoimun di Kulit yang bisa Menyerang Organ Lain

3. Bisa menyerang kuku, kulit kepala dan sendi

Journal of the American Academy of Dermatology (JAAD) menulis selain muncul di kulit, 50-80% penderita psoriasis juga mengalami gangguan di kulit kepala. Di sisi lain sekitar 50% orang mengalami psoriasis pada kuku; menyebabkan lempeng kuku kehilangan selnya. Akibatnya terbentuk lubang kecil di kuku jari tangan atau kaki.

Studi juga menunjukkan psoriasis bisa menyebabkan radang sendi, disebut psoriasis arthritis (PsA). Laporan WHO : Global Report on Psoriasis 2016, sekitar 1,3-34,7% penderita psoriasis mengalami radang sendi yang mengarah pada kerusakan sendi dan kecacatan.

Baca : Mengenal Radang Sendi Psoriatic Arthritis

4. Perjalanan penyakit bisa memakan waktu tahunan

Psoriasis adalah kondisi peradangan kronis yang tidak dapat disembuhkan secara pasti, hanya gejalanya yang dapat dikontrol. Kadang-kadang, pengobatan dapat menghilangkan gejala psoriasis dan kulit akan ‘bersih’ untuk sementara waktu.

Periode remisi dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, mulai dari satu hingga 12 bulan. Namun kondisi lingkungan bisa memicu kekambuhan.

Semakin lama Anda hidup dengan psoriasis, lebih besar kemungkinannya psoriasis menyebabkan masalah lain, misalnya radang sendi dan depresi.

5. Psoriasis dapat dikontrol

Walau penyakit ini tidak dapat disembuhkan, “Tetapi dengan pengobatan yang tepat, psoriasis sangat dapat dikontrol,” terang Indah.

Ia menambahkan pengobatan psoriasis tergantung dari derajat keparahan penyakit. Untuk psoriasis ringan sampai sedang biasanya diberikan terapi topikal (obat oles) berupa vitamin D analog, steroid (sebagai antiradang), pelembap, dll. 

Pada psoriasis sedang sampai berat bisa dengan phototherapy (terapi penyinaran), terapi sistemik (obat-obatan) misalnya acitretin, methotrexate dan cyclosporine, atau terapi biologis.

“Pengobatan psoriasis yang paling utama adalah terapi topikal,” kata Indah. (jie)