kombinasi vitamin d analog dan steroid efektif atasi psoriasis

Kombinasi Vitamin D Analog dan Steroid Efektif Atasi Penyakit Psoriasis

Psoriasis merupakan kelainan autoimun kronis yang memengaruhi kulit. Ia tidak menular, bukan juga karena tidak menjaga kebersihan dan belum bisa disembuhkan. Namun riset menyatakan terapi topikal (oles) berisi kombinasi vitamin D dan steroid efektif mengatasi psoriasis.

National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Disease (NIAMS) menyatakan penyakit ini menyebabkan penderitanya mengalami ruam merah, kulit kering dan menebal, serta bersisik-sisik putih. Terkadang, kondisi psoriasis juga dapat disertai dengan gatal dan nyeri.

Pada psoriasis, pembelahan dan pematangan sel kulit lebih cepat, hanya 3-5 hari (normalnya 21-28 hari), sehingga kulit menjadi tebal dan bersisik. Adalah proses inflamasi (peradangan) yang menstimulasi terjadinya hal ini.

Belum jelas, apa yang memicu peradangan hingga menimbulkan psoriasis. Dicurigai ada faktor genetik. Dilaporkan bahwa 30% pasien memiliki riwayat psoriasis dalam keluarga. Faktor lain yakni kekebalan tubuh. Ada yang menstimulasi sel kekebalan tubuh sehingga terjadi peradangan di kulit, yang memicu sel kulit membelah dengan cepat atau berlebihan.

Area tubuh yang paling terdampak oleh psoriasis, seperti telinga, siku, kulit kepala, kuku tangan dan kaki, dengkul, punggung bawah dan area lipatan tubuh (ketiak, selangkangan, dan lipatan pantat).

Dianggap ringan bila total area kulit yang mengalami psoriasis <3% (luas satu telapak tangan = 1%), atau biasanya plak terisolasi di area kaki. Psoriasis sedang antara 3-10%; plak di area yang lebih luas biasanya di kaki, dada atau kepala. Dan, psoriasis berat jika plak yang muncul >10%.

NIAMS juga menyatakan psoriasis bisa dipicu oleh banyak hal seperti stres, cuaca ekstrim, cedera kulit, merokok, konsumsi obat-obatan tertentu, konsumsi alkohol berlebih dan infeksi bakteri.

Terapi topikal psoriasis

Pengobatan psoriasis pada dasarnya disesuaikan dengan kondisi masing-masing penderita dan derajat keparahan penyakit.

Indah Susanti, Key Account Manager LEO Pharma Indonesia (farmasi yang memroduksi obat psoriasis) mengatakan, pada kasus ringan sampai sedang biasanya diberikan terapi topikal (obat oles) berupa vitamin D analog, steroid (sebagai antiradang), pelembab (emollient), dll.  

Untuk psoriasis sedang sampai berat bisa dengan phototherapy (terapi penyinaran), terapi sistemik (obat-obatan) misalnya acitretin, methotrexate dan cyclosporine, atau terapi biologis.

“Pengobatan psoriasis yang paling utama adalah terapi topikal,” ujar Indah dalam webinar apoteker dengan topik Psoriasis, Infeksi Bakteri Staphylococcus aureus, Senin (28/9/2020) lalu.

Riset Murphy G, dalam Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology (2011), menyatakan kombinasi vitamin D analog dan kortikosteroid (steroid) topikal sangat direkomendasikan untuk perawatan psoriasis.

“Pada terapi steroid tunggal jangka panjang bisa menimbulkan efek samping penipisan kulit, hipopigmentasi, bekas parut (stretch mark) atau berjerawat,” kata Indah. “Vitamin D analog akan menghalangi efek samping steroid dengan mengembalikan fungsi epidermis kulit.”

Vitamin D analog (calcipotriol) utamanya berfungsi untuk efek antiproliferative, atau menekan pembelahan dan pematangan sel kulit yang sangat cepat.

Kombinasi keduanya, urai Indah, terbukti mempengaruhi peradangan dan sistem imun yang hiperaktif, pembentukan pembuluh darah baru (angiogenesis) yang tidak normal, pembentukan keratinosit (sel kulit di epidermis) yang menyimpang, dan pematangan sel keratinosit yang tidak normal.    

Dalam European Journal of Dermatology (2010) dijelaskan bila kombinasi vitamin D analog dan steroid (dalam produk Diavobet) terbukti lebih aman dan efektif mengobati psoriasis vulgaris, dibanding pengobatan tunggal (baik vitamin D analog atau steroid saja).

Riset sebelumnya di European Journal of Dermatology (2009) mengatakan setelah perawatan Diavobet pertama, kemungkinan mengalami kekambuhan pertama dalam 50 hari adalah sekitar 20-25%, sedangkan kemungkinan kekambuhan pertama dalam 150 hari adalah antara 40-45%. Tetapi peneliti mendapati setelah pemakaian Diavobet 45,3% pasien tidak mengalami kekambuhan dalam 6 bulan.

Tingkat kepuasan pasien hingga 92,3% pada mereka yang mendapat terapi kombinasi (Daivobet) selama 52 minggu. Dalam formulasi gel, terapi topikal ini terbukti membantu meningkatkan kenyamanan dan kepatuhan dalam mengelola psoriasis tubuh dan kulit kepala. (jie)

Baca juga : Hubungan Psoriasis dengan Kondisi Lain