Tyas Ariestya: “Infeksi Saluran Kemih Bikin Bobot Kalundra Stagnan”
tya ariestya

Tya Ariestya: “Infeksi Saluran Kemih Bikin Bobot Kalundra Stagnan”

Gara-gara infeksi saluran kemih (ISK), putra bungsu Tya Ariestya, Muhammad Kalundra Ratinggang, disunat di usia 6 bulan. “Memang awalnya aku mau sunat dia di usia 40 hari. Tapi karena mamaku sakit, jadi fokus ngurus mama dulu,” ungkap aktris yang memulai karir sebagai Gadis Sampul.

Tidak ada gejala dan keluhan apapun saat Kalundra mengalami ISK. “Cuma, berat badannya cuma naik sedikit. Biasanya bisa 1 kg sebulan, ini kok cuma 300 gr. Saat urinnya diperiksa, ternyata ada infeksi di saluran kemih,” ujar Tya. Kalundra memiliki fimosis; kulup melekat pada kepala penis sehingga memang lebih rentan terhadap infeksi. “Dan mungkin saat tidur malam, harusnya popok lebih sering diganti,” imbuhnya, saat dijumpai di peluncuran MAHATON Baby Max UV Portable Sterilizer di IMBEX (Indonesian Maternity, Baby & Kids Expo) 2019 di Jakarta, Jumat (29/11/2019).

Diagnosis ISK pada Kalundra tidak lantas membuatnya panik. “Aku memang bukan tipe ibu yang mudah panik. Khawatir wajar, tapi setelah itu langsung berpikir, tindakan apa yang diperlukan,” tuturnya. Setelah mendapat antibiotik selama 10 hari untuk mengobati ISK, Kalundra lalu disunat. Setelahnya, minum antibiotik lagi untuk menghindari infeksi pasca operasi.

Sunat dilakukan dengan bius total, karena masih bayi. “Sedikit khawatir sih. Tapi aku percaya, dokter pasti sudah menghitung dosis anestesinya sesuai dengan kebutuhan bayi,” ucap kelahiran 30 Maret 1986. Usai operasi, Kalundra sama sekali tidak rewel, “Malah tidurnya lebih nyenyak.”

Kini Kalundra sudah berusia 7 bulan, sudah sekitar sebulan mendapat MPASI (makanan pendamping ASI). Sebisa mungkin Tya membuat MPASI sendiri. Namun karena mengalami ISKA dan bobotnya hanya naik sedikit, Tya memberi tambahan MPASI fortifikasi untuk Kalundra, agar berat badannya bisa naik lebih cepat karena nutrisi MPASI fortifikasi lebih terukur.

Yang pasti bagi Tya, MPASI harus mengandung sumber gizi lengkap: karbohidrat, protein (hewani dan nabati), lemak, serta vitamin dan mineral. “Untuk sayur gak terlalu banyak karena serat yang terlalu tinggi bisa menimbulkan sembelit pada bayi,” ujar atlet taekwondo peraih medali emas di Indonesia Open 2001.

Punya dua jagoan, apa tantangannya saat memberi MPASI? “Kalau yang pertama makannya diemut, kalau adiknya malas buka mulut,” ia tertawa. (nid)