Berita mengejutkan datang dari dunia hiburan Tanah Air. Jumat (13/122019), penyanyi Widi Aldiano membagikan video di akun Instagramnya yang menyatakan bahwa dirinya memiliki kanker ginjal. Pelantung tembang Cinta untuk Mama ini menjalani operasi pengangkatan kanker yang bersarang di ginjal kirinya di Singapura.
Kanker ginjal tidak terlalu familiar di telinga. Namun sebenarnya, kanker ini bukan kanker langka; ia termasuk 15-16 kanker yang paling banyak dijumpai. “Khusus di urologi, kanker ginjal termasuk tiga kanker yang paling banyak,” ujar spesialis urologi dr. Agus Rizal Ardy Harlandy Hamid, Sp.U(K), Ph.D, dari FKUI/RSCM, Jakarta, saat dihubungi oleh OTC Digest melalui telepon.
Kanker ginjal yang dialami Vidi dinilai mengejutkan karena Vidi baru berusia 29 tahun. “Memang untuk jenis kanker ginjal terbanyak, peak incidence-nya di usia 40 – 50 tahun. Kanker ginjal pada usia muda kemungkinan memiliki jenis berbeda,” imbuhnya. Ia sendiri pernah menjumpai pasien kanker ginjal usia muda, “Tapi memang lebih jarang.”
Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Ginjal bagi Penderita Gangguan Ginjal
Ada begitu banyak jenis kanker ginjal, tersering yakni yang berasal dari sel ginjal, RCC (renal cell carcinoma). RCC sendiri banyak jenisnya; yang paling umum jenis clear cell, yang paling banyak menjangkiti usia 40 tahun ke atas tapi jarang mengenai usia muda. RCC yang biasanya menjangkiti usia remaja dan/atau dewasa muda antara lain jenis translocation carcinoma, collecting duct carcinoma, dan renal medullary carcinoma.
Selain RCC, ada juga jenis yang berasal dari sel-sel lain. Misalnya urothelial carcinoma (berasal dari sel-sel panggul ginjal dan kandung kemih), dan renal carcinoma (berasal dari jaringan ikat). Untuk memastikan jenis kanker ginjal, harus dilakukan pemeriksaan patologi anatomi setelah operasi.
Baca juga: Pemeriksaan Fungsi Ginjal
Kanker ginjal sulit terdeteksi dini karena pada tahap awal, tidak ada gejala. Mayoritas pasien datang sudah dalam stadium lanjut. “Letak ginjal ada di dalam. Kalau ukurannya masih kecil, kanker sulit teraba, dan tidak ada keluhan apa-apa,” terang dr. Rizal.
Gejala baru muncul saat kanker sudah berkembang menjadi stadiu yang lebih lanjut. Triad gejala klasik meliputi: nyeri pinggang, teraba benjolan di pinggang, dan buang air kecil (BAK) berdarah.
Satu-satunya alat yang bisa mendeteksi kelainan pada ginjal yakni USG abdomen. “Kami dari urologi menyarankan untuk melakukan pemeriksaan USG setahun sekali, berbarengan dengan medical check up,” ujar dr. Rizal. Disayangkan, pemeriksaan USG abdomen umumnya belum masuk ke paket MCU rutin. Memang ini berarti tambahan biaya, tapi toh tidak banyak, “Dan aman karena tidak ada radiasi sama sekali.” Berdasarkan data di luar negeri, banyak kanker ginjal stadium dini yang ditemukan secara tidak sengaja melalui pemeriksaan USG.
Baca juga: Tips Terhindar dari Risiko Penyakit Ginjal
Bila ada gejala dan/atau kecurigaan kanker ginjal, akan dilakukan berbagai pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis. Mulai dari wawancara (anamnesis), pemeriksaan fisik, dan USG. Bisa pula dilakukan CT scan atau MRI, tergantung ketersediaan fasilitas. “Belum ada pemeriksaan marker untuk kanker ginjal, karenanya masih sangat bergantung pada USG untuk deteksi dini,” tegas dr. Rizal.
Dalam postingan terakhirnya di Instagram, tampak Vidi Aldiano berbaring di ranjang rumah sakit usai menjalani operasi, dikelilingi banyak buket bunga. “Alhamdulillah, I survived. Thank you for all your support and prayers,” tulisnya. Seperti apa pengobatan untuk kanker ginjal? Simak dalam artikel berikut ini. (nid)
_____________________________________________
Foto: Instagram Vidi Aldiano (@vidialdiano)