Atlet Badminton Verawaty Fajrin Menderita Kanker Paru

Mantan Atlet Badminton Verawaty Fajrin Menderita Kanker Paru, Tengah Berjuang Menghadapi Penyakitnya

Penggemar badminton era 1980-an pasti ingat dengan Verawaty Fajrin, yang menyabet Emas nomor Tunggal Putri pada Kejuaraan Dunia IBF 1980 yang dihelat di Jakarta. Ia adalah atlet putri pertama Indonesia yang menjuarai pertandingan bergengsi tersebut. Dalam kejuaraan yang sama, ia juga mengalungi medali Perak bersama Imelda Wiguno di Ganda Putri. Berita bahwa Verawaty Fajrin menderita kanker paru dan kini terbaring di RS, cukup menyesakkan dada.

Sejak didiagnosis kanker paru tahun lalu, kondisi Verawaty kerap naik turun. Menurut penuturan sahabatnya sesama pebulutangkis, Rosiana Tendean, kondisi Verawaty memburuk beberapa hari lalu. Ia dilarikan ke RS Kanker Dharmais menggunakan ambulans, Kamis lalu (16/9/2021).

Menurut Rosiana dilansir dari Kompas.com, hingga Minggu (19/9/2021) Verawaty masih menunggu di ruang transit RS Kanker Dharmais karena HCU (High Care Unit) di RS khusus kanker tersebut penuh. Kabar terbaru seperti dilansir dari Suara.com, Verawaty dilaporkan sudah dipindahkan ke ruang rawat Tulip 602, dan akan dipindah ke ruang Mawar karena baru kosong. Peraih medali Emas Indonesia Terbuka 1982 itu sudah mendapat terapi, tapi masih dalam kondisi kesakitan.

 

Verawaty Fajrin Menderita Kanker Paru

Verawaty Fajrin didiagnosis kanker paru tahun lalu, tepatnya Maret 2020, berdasarkan pemeriksaan biopsi. Selanjutnya, mantan atlet badminton kelahiran 1 Oktober 1957 itu sempat menjalani kemoterapi sebanyak lima kali di RS Persahabatan, Jakarta. Namun sayang, tampaknya mengobatan itu tidak menunjukkan perbaikan yang nyata.

Menurut Rosi, dilansir dari CNN.com, itu salah satu alasan Verawaty menolak menjalani kemoterapi keenam. Terlebih, Verawaty juga memiliki hepatitis. Penyakit tersebut turut menurunkan kondisi Verawaty, sehingga ia pun tak bisa menjalani kemoterapi lanjutan.

Verawaty akhirnya dipindahkan ke RS Kanker Dharmais dengan bantuan dari Kemenpora dan Kemenkes, agar bisa mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Ia sempat membaik, tapi apa dinyana, kondisinya memburuk lagi beberapa hari lalu.

Kondisi Verawaty Fajrin menderita kanker paru memang naik turun. Sebelumnya, di tengah gempita Olimpiade Tokyo pada Agustus 2021 lalu, Verawaty terbaring di rumah, berjuang menghadapi kanker paru yang terus menggerogoti kesehatannya.

 

Diharapkan Dukungan Lebih dari Pemerintah

Verawaty adalah mantan atlet dengan sederet prestasi yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah kejuaraan internasional, baik sebagai tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran. Di nomor Ganda Putri, ia antara lain menjuarai All England 1979 dan Canada Open 1979 bersama Imelda Wigoena, meraih Emas di SEA Games 1981 bersama Ruth Damayanti, dan menadi Juara Indonesia Terbuka 1988 bersama Yanti Kusmiati. Di Ganda Campuran, ia menjuarai World Cup 1986, Indonesia Terbuka 1989, dan World Badminton Grand Prix Finals 1989 bersama Eddy Hartono.

Rosi mengapresiasi perhatian dari RS Kanker Dharmais. Ia menuturkan, sekitar pukul 07.45 WIB pagi tadi, Direktur Utama dan Direktur Keuangan RS Kanker Dharmais telah mengunjungi Verawaty dan memastikan akan terus memantau kondisinya.

Rosi mengharapkan perhatian lebih dari pemerintah. “Vera itu kan mantan atlet yang pernah mengharumkan nama bangsa. Jangan pada saat sisa-sisa kejayaannya seperti sekarang negara tidak ada. Dia seperti diterlantarkan dengan menunggu karena yang dibutuhkan ruang HCU," tuturnya, dilansir dari CNN.com. Menurut Rosi, Vreawaty selama ini berobat menggunakan fasilitas BPJS Kelas II.

Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto menyatakan, Kemenpora akan terus memantau kondisi Verawaty. Tengah diupayakan untuk menaikkan status kepersertaan BPJS Verawaty dari kelas II menjadi kelas I.

Direktur Utama RS Kanker Dharmais dr. Raden Soeko Werdi Nindito Daroekoesoemo memaparkan kondisi Verawaty saat ini. menurutnya, mantan pebulutangkis legendaris itu masih tampak kesakitan meski sudah diterapi. “Tidak seperti biasanya tegar dan banyak bercanda pada rawatan sebelumnya,” ujarnya, dilansir dari CNN.com.

Ia melanjutkan, sepertinya keluarga berharap agar Verawaty dirawat terus di RS, “Karena bu Vera memang hanya bed rest saja, tidak dapat aktif bangun atau duduk.” Verawaty Fajrin menderita kanker paru dan kini tengah berjuang di RS. Kita doakan kekuatan dan kesembuhan bagi beliau, serta dukungan penuh dari pemerintah untuk pengobatan pebulutangkis yang telah mengharumkan nama bangsa. (nid)

_________________________________________

Foto: Verawaty Fajrin bersama karateka Ricky Muchtar, Asian Games 2018 / Sumber foto: Instagram @rickymuchtar,