Apa yang terlihat ketika kita membuka tudung saji atau mengantre prasmanan? Nasi putih, nasi goreng, mie atau bihun goreng. Lauknya ayam goreng, tempe goreng tepung, bakwan atau perkedel jagung / kentang. Sekilas, tidak ada yang salah dengan sajian di atas; seperti itulah kira-kira menu makan kita sehari-hari: serba karbohidrat.
Karbohidrat menempati porsi terbesar dalam piramida makanan (55-60%). Bukan berarti kita harus mengonsumsi dalam jumlah banyak setiap kali makan. Mengonsumsi karbohidrat sederhana, cepat meningkatkan kadar gula darah. Sebagai antisipasi, pankreas memroduksi insulin dalam jumlah besar, agar gula dapat masuk ke dalam sel dan diubah menjadi energi. Jika tidak digunakan, karbohidrat akan disimpan sebagai sel lemak.
Tumpukan lemak di perut, membuat sel tidak sensitif terhadap insulin (resistensi insulin). Maka, pankreas memroduksi insulin lebih banyak lagi, sampai akhirnya pankreas tidak mampu mencukupi kebutuhan insulin dan terjadilah diabetes mellitus tipe 2 (DM2).
Mengonsumsi karbohidrat sederhana secara berlebihan memang berisiko menderita DM2. Dan bagi yang sudah mengidap diabetes, pola makan tinggi karbohidrat membuat gula darah susah terkontrol dan memperbesar risiko komplikasi.
Kromium pikolinat
Dalam proses metabolisme gula darah, ada mineral penting yang sering terabaikan: kromium. Mineral ini banyak ditemukan pada kuning telur, brokoli dan sereal. Ia berperan penting dalam metabolisme karbohidrat dan meningkatkan efisiensi kerja insulin.
“Kromium sering disebut glucose tolerance factor atau faktor pengendali gula darah, yang dibutuhkan pada proses pengolahan glukosa (gula) oleh insulin,” tutur dr. Diana F. Suganda, M.Kes dari European Slimming Centre, Jakarta.
Efektivitas insulin berkaitan erat dengan bentuk molekulnya. Kromium menjadikan bentuk molekul insulin lebih sempurna, sehingga kerja insulin mentransportasi gula ke dalam sel lebih optimal. “Tanpa sistem transportasi yang efektif, kadar gula darah akan tinggi,” ujarnya.
Baca juga : Waspada Diabetes Anak
Ada lagi yang disebut pikolinat. Ini adalah derivat asam amino yang mempermudah tubuh menggunakan kromium. Di dalam tubuh, kromium berbentuk ion yang memiliki muatan listrik sehingga sulit masuk ke sel. Pikolinat dapat menyatu dengan ion dan menetralisir muatan listriknya, sehingga sel dapat menerima kromium.
Bagi penderita diabetes, asupan kromium pikolinat untuk memperbaiki gula darah, bisa didapat dari susu khusus diabetes (SKD). SKD umumnya mengandung serat tinggi sehingga memperlambat penyerapan gula. Susu bisa diminum 2x sehari sebagai tambahan makan utama. Atau dikonsumsi sebagai pengganti sarapan atau makan malam, agar kadar gula darah tetap stabil. (nid)