Penderita sakit maag, bisakah berpuasa? Bagi mereka yang kondisinya memungkinkan dan punya niat kuat, puasa bukan halangan.
“Pada minggu pertama akan terasa berat, karena tubuh sedang menyesuaikan diri,” kata dr. Ari Fachrial Syam, Sp.PD, ahli penyakit saluran cerna dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Lewat satu minggu, gejala maag akan membaik. Itu karena tubuh sudah mulai beradaptasi dengan pola makan selama bulan puasa.
Pada dasarnya, maag muncul karena pola makan yang tidak teratur. Tapi, saat berpuasa, pola makan justru teratur. Dan dengan berpuasa, kita mengurangi konsumsi makanan - dan mungkin rokok - yang dapat menyebabkan sakit maag.
Namun perlu diingat, saat puasa perut kosong selama +12 jam. Selama kurun waktu ini asam lambung tetap diproduksi; inilah yang bisa membuat perut perih dan menjadi ‘momok’ bagi penderita maag.
Penting memperhatikan menu sahur dan berbuka puasa agar perut tetap nyaman selama berpuasa. Saat berbuka sebaiknya menghindari makanan yang dapat meningkatkan kadar asam lambung, seperti asinan dan kolak atau makanan yang bersantan.
Penyebab sakit maag
Secara garis besar, ada dua penyebab maag: masalah psikologis dan organis (ada kelainan pada organ saluran cerna). Pada sakit maag karena masalah psikologis, seperti stres dan tekanan mental, puasa justru bagus. Penelitian di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, membuktikan berpuasa dapat memperbaiki gejala maag.
Penderita sakit maag karena kelainan organ saluran pencernaan, harus lebih hati-hati. “Penderita boleh berpuasa, asal kelainan organiknya diobati lebih dulu,” kata dr. Murdani Abdullah Sp.PD, KGEH dari Bagian Gastroenterologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Kelainan saluran cerna, misalnya luka di lambung akibat infeksi oleh Helicobacter pylori, asam lambung tinggi, atau penggunaan obat oral anti inflamasi non steroid yang tidak terkendali. Pengobatannya adalah dengan obat penurun kadar asam lambung. Bila luka pada lambung sembuh, penderita bisa berpuasa dengan nyaman.
Menurut dr. Ari, khusus pada penderita sakit maag organik yang belum diobati, terutama jika mengalami gejala seperti berat badan turun, anemia/pucat, muntah darah, buang air besar berwarna hitam dan tidak bisa menelan, tidak dianjurkan berpuasa.
Menjaga lambung sehat saat puasa
Ingin lambung tetap sehat saat puasa? Ada beberapa tips sederhana untuk menjaga lambung tetap sehat selama puasa.
Pertama, jangan lewatkan sahur dan jangan tunda berbuka. Sahurlah mendekati imsak dan makanlah makanan yang mudah dicerna, seperti nasi, telur, sayur, tempe dan tahu. Minum air hangat atau jus buah. Jangan langsung beraktivitas berat atau kembali tidur. Beri waktu 30 menit agar makanan masuk ke pencernaan dengan sempurna.
Di saat berbuka, mulai dengan minum air putih dan utamakan makanan kecil yang manis atau kurma, sedikit saja. Setelah itu, konsumsi obat anti maag. Ini penting untuk menetralisir asam lambung yang tinggi selama berpuasa, sehingga lambung “adem”.
Satu jam kemudian setelah asam lambung mereda, makanlah makanan padat dan lengkap secukupnya, dan perbanyak minum air putih untuk membantu proses pencernaan. Sesudah salat tarawih/sebelum tidur dapat mengonsumsi makanan ringan. Perbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi.
Obat anti maag dapat dikonsumsi sebelum makan sahur, sesaat setelah berbuka puasa, dan sebelum tidur malam. Terutama bila timbul gejala maag seperti sendawa asam, mual, mulas, nyeri uluhati dan kembung. Menjaga pola makan selama sahur dan berbuka dengan bantuan obat anti maag, akan membantu mencegah maag kambuh. (vit)