bekerja saat covid-19, bagaimana mengatahui tempat kerja aman

Kembali Ngantor saat COVID-19 : Bagaimana Mengetahui Tempat Kerja Aman

Pemerintah tidak hanya ‘mendengungkan’ wacana new normal di tengah pagebluk COVID-19, tetapi telah menyusun panduan bagaimana caranya memiliki kebiasaan normal baru, termasuk di tempat kerja.

Tetapi seakan belum cukup, panduan tersebut juga menyisakan banyak pertanyaan, seperti bagaimana kita tahu kalau lingkungan kerja sudah aman? Atau, apakah perusahaan sudah memiliki langkah-langkah pencegahan infeksi virus corona?   

Berikut hal-hal yang sebaiknya dicermati baik oleh pengusaha atau karyawan.

Physical distancing

Sebagimana sudah dicantumkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 yang berisi panduan pencegahan dan pengendalian COVID-19 di tempat kerja, salah satu hal yang ditekankan adalah tetap menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter.

Hal yang sama ditekankan oleh Mattew Freeman, PhD, MPH, profesor kesehatan lingkungan dari the Rollins School of Public Health, Emory University, di Georgia, AS. Ia mengatakan physical distancing adalah tindakan pencegahan terpenting di tempat kerja.

“Aturan umum yang berlaku seharusnya adalah semakin banyak ruang dan jarak antarkaryawan, atau antara pelanggan dan karyawan, akan semakin baik,” katanya dilansir dari healthline.com.

Konsep ini juga diterapkan saat kita hendak makan di restoran. Hal pertama ialah sebisa mungkin memesan makanan untuk take away alias dibungkus. Tetapi jika harus makan di tempat, pertimbangkan untuk memilih meja di luar. Tetapi jika dirasa cukup aman makan di dalam ruangan, pilih meja yang berjauhan dengan pelanggan lain.

“Pelayan harus berdiri cukup jauh dari pelanggan untuk mengurangi risiko mereka. Restoran bisa meminta pelanggan menuliskan pesanan mereka dan menyerahkannya, daripada meminta pelayan menerima pesanan secara lisan, atau memesan secara online sebelumnya,” katanya.  

“Ketika pesanan diterima atau makanan diantarkan, baik pelayan atau pelanggan harus memakai masker,” tambah Dr. Larry Polsky, MPH, dari Calvert Country Health Department, di Maryland, AS.

Dan bagaimana jika bekerja di perusahaan ritel seperti department store? Aturan keamanan apa yang harus dicari?

"Anda harus menjaga jarak setidaknya 1 meter. Pelanggan dan pekerja harus mengenakan masker atau penutup wajah, dan meminimalkan jumlah yang pelanggan tangani,”ujar Polsky.

Memasang penghalang

Penting untuk memberikan penghalang antarmeja / ruang kerja (work station). “Tetapi ini bisa menjadi situasi yang rumit, karena tiap perusahaan (pabrik) variabelnya akan berbeda,” kata Polsky. “Perusahaan-perusahaan itu bisa bekerja sama dengan ahli higienitas untuk menjaga lingkungan pabrik mereka.”

Salah satu yang disarankan adalah memasang penghalang dari kaca akrilik (plastik yang berbentuk seperti kaca).

Sirkulasi udara yang optimal

Para ahli berpendapat bila pengusaha (perusahaan) dapat mengatur karyawa kembali masuk kerja secara bertahap, dan tetap melakukan sistem bekerja dari rumah.

Ini akan membantu mengurangi kepadatan dan meningkatkan sirkulasi udara di tempat kerja. “Anda sebaiknya meningkatkan sirkulasi udara sebanyak mungkin untuk membuyarkan partikel udara dan menguraikannya di udara,” terang Prof. Freeman.

Untuk ruangan yang menggunakan pendingin (AC) pastikan kebersihan filter (penyaring) udara, dan pastikan filter tersebut diganti secara teratur.

Membersihkan dan mendisinfeksi

Dalam panduan pencegahan dan pengendalian COVID-19 di tempat kerja yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan juga dijelaskan perusahaan wajib memastikan higienitas dan kebersihan seluruh area kerja dengan melakukan pembersihan berkala setiap 4 jam sekali.

Ini termasuk menyediakan (memperbanyak) sarana cuci tangan, menempel petunjuk cara cuci tangan yang benar, serta menyediakan handsanitizer di tempat-tempat yang diperlukan seperti pintu masuk, ruang rapat, pintu lift, dll.

Alat pelindung diri

Hal yang sama berlaku pada pemakaian alat pelindung diri (APD). “Jika APD diperlukan di tempat kerja, maka perusahaan bertanggung jawab untuk menyediakannya,” kata Peter Dooley, MS, CIH, CSP, dari National Council for Occupational Safety and Health, AS.

Perusahaan harus menyediakan peralatan yang sesuai, ukuran yang pas, dan persediaan yang cukup untuk menjaga pekerja mereka.

Bagaimana perusahaan diuntungkan?

Membuka kembali pabrik atau perkantoran (tentunya) akan menguji protokol kesehatan yang sudah diterapkan. Apakah rencana pengamanan cukup efektif? Atau, apakah perusahaan sudah cukup melakukan persiapan pencegahan COVID-19?

“Dengan melakukan protokol pengamanan dengan serius, akan mengurangi potensi kerugian perusahaan yang lebih besar. Dalam banyak hal, ini adalah win-win solution untuk memastikan bahwa pekerja aman,” urai Prof. Freeman.

“Pengusaha perlu mengingat bila karyawannya sakit, meskipun tidak mengancam nyawa, itu mengurangi kemampuan mereka untuk menjaga bisnis tetap bergerak,” tambah Polsky. (jie)