kopi turunkan risiko kematian

Kopi Turunkan Risiko Kematian, Tapi Hanya Bila Diminum Dengan Cara Ini

Satu lagi studi yang menegaskan bila rutin konsumsi kopi mampu menurunkan risiko kematian. Namun, hanya bila diminum dengan cara yang benar. 

Sejauh ini banyak penelitian menyatakan bila kopi bermanfaat untuk mengurangi risiko diabetes tipe dua (karena gaya hidup), penyakit jantung dan risiko kematian karena berbagai sebab. Tetapi bagaimana cara Anda mengonsumsinya bisa menghilangkan berbagai manfaat tersebut. 

Tim peneliti dari Tufts University dan Bringham and Women’s Hospital, di Boston (AS) menemukan mereka yang minum satu atau dua cangkir kopi per hari punya risiko kematian 14% lebih rendah, dibandingkan bukan peminum kopi. 

Namun, hal itu hanya berlaku bagi mereka yang minum kopi hitam (kopi pahit), atau dengan sedikit krim, susu atau pemanis. Terlalu banyak bahan tambahan tampaknya merusak manfaat kesehatan kopi. Riset ini dipublikasikan di The Journal of Nutrition (2025). 

“Jika kita tambahkan lebih banyak gula atau lemak jenuh dalam diet kita, itu meningkatkan total asupan kalori, yang juga bisa dihubungkan dengan dampak negatif untuk kesehatan,” terang Fang Fang Zhang, MD, PhD, profesor di Tufts University, sekaligus penulis senior studi tersebut. 

Kopi dan risiko kematian

Riset ini melibatkan lebih dari 46.000 orang dewasa di AS, dalam kurun waktu sekitar 10 tahun. Mereka bermaksud melihat apakah risiko kematian berhubungan dengan kebiasaan minum kopi. 

Selama periode pengamatan, peneliti mencatat kesehatan peserta, termasuk kematian akibat kanker, penyakit kardiovaskular dan semua penyebabnya. Zhang dan tim menemukan:

  1. Minum satu cangkir kopi per hari dihubungkan dengan penurunan risiko kematian karena sebab apa pun hingga 16%. 
  2. Minum dua atau tiga cangkir per hari menurunkan risiko kematian hingga 17%.
  3. Secara khusus, peminum kopi juga memiliki penurunan 29-33% risiko kematian akibat penyakit jantung.

Saat mencermati zat aditif dalam kopi, peneliti menemukan bahwa, dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi, risiko kematian keseluruhan 14% lebih rendah jika mereka minum kopi tanpa gula, atau dengan tambahan sedikit gula dan lemak jenuh (krim) yang rendah. 

Peneliti mendefinisikan gula tambahan dan lemak jenuh yang rendah adalah di bawah 5% dari rekomendasi harian. Untuk secangkir kopi seberat 8 ons, ini berarti:

  1. 2,5 gram gula, atau sekitar sepertiga sampai separuh sendok teh gula, sirup atau madu. 
  2. 1 gram lemak, atau sekitar 5 sendok makan susu 2%, atau 1 sendok makan krim.

Peneliti juga mencatat, tidak ada peningkatan risiko kematian bagi mereka yang minum kopi dengan lebih banyak gula, atau dosis susu/krimer yang tinggi. 

Gula dan krim mempengaruhi manfaat kopi?

Secangkir kopi hitam mengandung lebih dari 100 macam molekul dan metabolit yang berbeda, salah satu kelompok terbesar adalah polifenol. 

Polifenol termasuk golongan antioksidan, yang jika dikonsumsi dalam jumlah cukup akan membantu mengurangi peradangan dan menangkal radikal bebas yang bisa merusak sel-sel tubuh.

Jadi hubungan antara konsumsi kopi dan risiko kematian yang lebih rendah “adalah hubungan yang masuk akal secara biologis,” ujar James O’Keefe, MD, ahli jantung di St. Luke’s Maid America Heart Institute, melansir Health. 

“Menambahkan lebih banyak gula atau lemak jenuh (krimer) ke kopi Anda tidak serta merta menghilangkan polifenol, atau meniadakan efeknya,” terang Mingyang Song, ScD, associate professor epidemiologis klinis dan nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health. 

Sebaliknya, imbuhnya, konsumsi gula dan lemak jenuh yang tinggi secara umum dikaitkan dengan kesehatan kardiovaskular yang lebih buruk dan mortalitas yang lebih tinggi. (jie)