Para ahli mengatakan jalan kaki tiap hari bisa menurunkan risiko diabetes dan hipertensi. Bahkan penelitian juga menyatakan efek dari jalan kaki tiap hari termasuk mengurangi stres dan meningkatkan sistem imun. Ini diketahui bermanfaat saat menjaga daya tahan tubuh menjadi hal penting di tengah pandemi COVID-19.
Diabetes dan hipertensi masih menjadi duo penyakit tidak menular dengan jumlah penderita yang tinggi di dunia. Angkanya semakin lama semakin bertambah. Peneliti mengatakan ada cara yang gampang dan murah untuk mengurangi risiko kedua penyakti tersebut. Cukup dengan jalan kaki.
Standard rekomendasi yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah 10.000 langkah per hari. Ternyata rutin jalan kaki tetap bermanfaat, walau tidak sampai 10.000 langkah.
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan Maret 2020 ini, peneliti melihat mereka yang jalan kaki 4000 – 8000 langkah tiap hari bisa mengurangi dua per tiga risiko kematian akibat kanker atau penyakit jantung.
Mereka menambahkan, orang yang mampu jalan kaki lebih dari 12.000 langkah per hari, risiko penyakit berbahaya tersebut turun hingga 90%.
Dalam riset lainnya, partisipan paruh baya yang tiap hari jalan paling banyak selama rata-rata 9 tahun memiliki risiko diabetes 43% lebih rendah dan risiko hipertensi 31% lebih rendah. Studi tersebut dipresentasikan awal Maret 2020 dalam seminar ilmiah American Heart Association, di Phoenix, Arizona, AS.
“Manfaat olahraga, khususnya jalan kaki, telah diteliti secara luas selama beberapa tahun terakhir,”terang David DaPrato, DPT, seorang pelatih triathlon prefesional. “Ada alasan bagus di balik 10.000 langkah tiap hari.”
Apa yang peneliti temukan
Riset tersebut mengambil data dari 1.923 partisipan yang terlibat dalam studi Coronary Artery Risk Development in Young Adults (CARDIA).
Selain kesimpulan keseluruhan mereka, peneliti juga melaporkan bahwa setiap set 1.000 langkah tiap hari hari selama 9 tahun menurunkan risiko obesitas sebesar 13 % pada wanita paruh baya.
Dalam studi tersebut, para peserta mengenakan perangkat accelerometer untuk mengukur aktivitas fisik setidaknya 10 jam sehari, selama minimal 4 hari.
Usia rata-rata peserta adalah 45 tahun, dengan hampir 60 %-nya adalah perempuan. Mereka diamati rata-rata selama 9 tahun.
Partisipan dengan jumlah langkah tertinggi 61 % lebih kecil untuk mengalami obesitas, dibandingkan dengan wanita yang berjalan paling sedikit. Tatapi riset ini tidak menunjukkan hubungan antara risiko obesitas yang lebih rendah dengan jumlah langkah harian yang dilakukan oleh pria.
"Banyak orang berpikir bahwa berjalan tidak dianggap sebagai olahraga dan berjalan setiap hari tidak cukup untuk memiliki efek positif pada kesehatan fisik dan mental Anda," kata Cyrus Khambatta, PhD, pendiri Mastering Diabetes, sebuah program untuk membantu orang dengan diabetes membalikkan resistensi insulin.
“Bagi penderita diabetes, bahkan 30 menit berjalan kaki singkat sebelum atau sesudah makan berdampak besar pada penurunan gula darah.”
Bagaimana jalan kaki di tengah pandemi
Di tengah himbauan untuk tetap di rumah sebagai langkah mengurangi penyebaran virus SARS-CoV-2 (COVID-19), kegiatan jalan kaki menjadi lebih sulit untuk dilakukan. Tetapi bukan berarti tidak bisa sama sekali.
Jika rumah Anda berada di area yang memungkinkan untuk keluar berjalan kaki, tetap terapkan physical distancing (menjaga jarak fisik) dengan orang lain minimal 2 meter, dan pakai masker. Jangan lupa membawa handuk untuk mengelap keringat di area muka; mencegah tangan menyentuh muka secara langsung.
Tetapi bila tidak memungkinkan bagi Anda untuk jalan kaki di taman atau fasilitas publik lainnya. Anda bisa beraktivitas fisik di halaman rumah, atau apa pun yang Anda lalukan untuk menggerakkan dan menambah jumlah langkah harian. Untuk yang tinggal di apartemen bisa dengan jalan kaki mengitari apartemen, itu lebih baik daripada tidak bergerak sama sekali.
Kenakan alat pengukur langkah, atau nyalakan HP Anda (biasanya ada aplikasi yang bisa mengukur langkah), dan mulailah berjalan. Tetapkan target jumlah langkah harian Anda hari ini, dan tingkatkan sesuai kemampuan. (jie)
Baca juga : Rutin Jalan Kaki Terbukti bisa Meningkatkan Peluang Untuk Hamil