Aktivitas fisik secara umum akan meningkatkan kesehatan seseorang. Penelitian terbaru menyatakan pada wanita tertentu, rutin jalan kaki terbukti meningkatkan peluang untuk hamil. Bagaimana bisa?
Penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara sebagian besar jenis aktivitas fisik dan kemungkinan seorang wanita untuk hamil. Namun, bagi wanita yang pernah mengalami keguguran, sebuah studi baru mengatakan berjalan kaki bisa membantu. Secara khusus mereka juga menyatakan rutin jalan kaki akan membantu wanita obes untuk hamil.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Lindsey Russo, dari University of Massachusetts Amherst, dan Brian Whitcomb, profesor epidemiologi dan biostatistik di University’s School of Public Health and Health Science, Amerika Serikat.
“Salah satu temuan utama kami adalah tidak ada hubungan keseluruhan antara sebagian besar jenis aktivitas fisik dan potensi kehamilan bagi wanita yang pernah mengalami satu atau dua kali keguguran, kecuali jalan kaki. Yang juga berhubungan dengan peningkatan peluang kehamilan di antara wanita dengan kelebihan berat badan atau obesitas,” kata Russo, dilansir dari healthline.
Hubungan antara jalan kaki dan peluang untuk hamil sangat beragam pada 1.214 wanita dalam riset tersebut, tergantung dari indeks massa tubuhnya. Namun, pada wanita gemuk dan obesitas, jalan kaki intensitas sedang minimal 10 menit meningkatkan peluang kehamilan.
Lebih lajut dilaporkan, subyek yang melakukan aktivitas fisik lebih dari empat jam per minggu memiliki kemungkinan paling tinggi untuk hamil, dibandingkan wanita yang tidak berjalan sejauh itu.
Amy Beckley, PhD, chief executive officer dari MFB Fertility Inc, yang tidak ikut serta dalam riset tersebut menyetujui hasil penelitian. Ia mengatakan “Wanita gemuk, obesitas, mereka dengan sindrom ovarium polikistik (polycystic ovarium syndrome / PCOS) atau prediabetes, biasanya memiliki gangguan keseimbangan hormon yang bisa menyebabkan infertilitas.”
“Gangguan pensinyalan insulin dapat menyebabkan ovarium merespons secara berbeda terhadap sinyal hormon, mengakibatkan kurangnya ovulasi atau kadar progesteron yang rendah. Ini merupakan sumber utama infertilitas dan keguguran dini pada wanita obes."
Aktivitas fisik intensitas sedang – dalam hal ini jalan kaki - akan menguntungkan untuk wanita pada populasi tersebut (gemuk dan obesitas) karena berisiko lebih kecil menyebabkan cedera sendi.
Dampak kesehatan dibalik kegemukan
Menurut Dr. Mark Trolice, profesor obgyn di University of Central Florida College of Medicine, AS, kegemukan bisa mempengaruhi kesuburan.
“Ada dampak yang signifikan pada sistem reproduksi akibat penambahan indeks massa tubuh (IMT). Mereka dengan IMT tinggi mengalami kenaikan risiko infertilitas, keguguran, komplikasi kehamilan, termasuk hipertensi, diabetes dan bedah caesar,” katanya.
Risiko pada janin yang sedang berkembang dapat mencakup prematuritas, kelainan bawaan dan obesitas pada masa kanak-kanak atau remaja. Sebaliknya, IMT yang lebih rendah meningkatkan kemungkinan kehamilan yang sukses.
“Sehingga sangat penting untuk mempertimbangkan rejimen diet yang tepat dan olahraga. Sebagai contoh, sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa diet mediterania dapat meningkatkan kesehatan reproduksi,” imbuh Dr. Mark Trolice. (jie)