Terhitung sejak hari ini, Senin (8/2/2021), pemerintah melaksanakan vaksinasi COVID-19 pada lansia atau mereka yang berusia > 60 tahun. Ini dilakukan setelah BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat terhadap vaksin Sinovac (CoronaVac) untuk lansia dengan interval penyuntikan 28 hari.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, izin penggunaan darurat (EUA) diterbitkan Badan Pengawas Obat dan Makanan berdasarkan hasil uji klinis di beberapa negara, di luar Indonesia.
Sebelumnya dalam uji klinis fase 2 di China (dipublikasikan di jurnal Lancet) dan fase 3 di Brasil, telah dibuktikan keamanan dan efektivitas vaksin CoronaVac dalam memicu antibodi COVID-19 di populasi lansia.
“Kita sudah memperbaiki petunjuk teknisnya dan mengomunikasikan dengan jajaran Kemenkes di lapangan, agar mulai Senin jam 9.00 vaksinasi untuk orang usia >60 tahun bisa dimulai, dengan prioritas pertama nakes >60 tahun. Mereka adalah orang-orang yang sering terekspos virus (corona) dan risiko fatalnya (bila terinfeksi) tinggi,” terang Menkes Budi Gunadi, dalam konferensi pers virtual, Minggu (7/2/2021).
Menurut Menkes, jumlah tenaga kesehatan yang berusia > 60 tahun sekitar 11.600 orang. Dan secara bertahap vaksinasi juga dilakukan untuk lansia di luar nakes (masyarakat umum).
“Dengan dimulainya vaksinasi lansia ini diharapkan akan melindungi orang yang lebih rentan karena usia. Juga akan mengurangi beban nakes di rumah sakit, karena sebagian besar lansia bisa dicegah tidak usah masuk rumah sakit,” imbuh Menkes.
Dari total kasus COVID-19 di Indonesia, jumlah kelompok usia >60 tahun yang terpapar virus corona sekitar 10%, sayangnya dari jumlah tersebut 50% diantaranya meninggal dunia. Sebagaimana diketahui lansia adalah kelompok populasi dengan kerentanan tertinggi untuk mengalami infeksi berat COVID-19, bahkan meninggal.
Persiapan yang perlu dilakukan sebelum vaksin
Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI dalam siaran di akun Youtube Internal Medicine FK UPH menjelaskan secara alamiah penuaan menyebabkan respons vaksinasi di usia lanjut berkurang.
“Dengan penuaan sistem imun juga menurun, ada gangguan bakteri baik di saluran cerna, obesitas, infeksi kronis yang ini bisa membuat respons vaksinasi di usia lanjut berkurang,” katanya.
Supaya vaksinasi pada lansia efektif perlu mensuport sistem imun agar bekerja baik. Caranya:
- Makan sehat. Kurangi daging berlemak, perbanyak karbohidrat kompleks (nasi merah, ubi-ubian), kurangi karbohidrat yang diproses seperti mie atau roti kerena bisa memicu peradangan sehingga sistem imun kita tidak bekerja baik.
- Menjaga kebersihan tangan. Sesuai anjuran cuci tangan yang baik dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik. Pastikan membersihkan punggung tangan, lengan, kuku dan jempol.
- Istirahat cukup. Sebisa mungkin tidur teratur 7 jam sehari untuk memberikan kesempatan sel imun memperbaiki dari.
- Olahraga teratur.
- Cukup minum 4-6 gelas air putih per hari. “Jangan berlebihan karena bisa keracunan air, tetapi juga jangan kekurangan menyebabkan dehidrasi dan membuat sistem imun bekerja kurang baik,” kata dr. Stevent.
Makanan penunjang sistem imun
Ada banyak makanan yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh, Anda perlu mengombinasikan sumber makanan tersebut dalam tiap porsi makan.
- Protein dan zinc yang banyak terdapat dalam daging merah (pilih yang rendah lemak), daging unggas dan telur.
- Asam lemak omega-3. Banyak terdapat di makanan laut, kacang-kacangan dan biji-bijian.
- Makanan tinggi antioksidan. Lebih disarankan mendapatkan antioksidan dari bahan makanan alamiah, bukan dari suplemen. “Ini bisa didapatkan dari makanan yang beragam. Banyak makan sayuran dan buah yang warnanya berbeda-beda. Bisa pula mengonsumsi dark chocolate, tentunya pilih yang rendah gula, minimal mengadung 70% cokelat,” terang dr. Stevent.
- Perbanyak konsumsi prebiotik atau makanan sehat yang mendukung pertumbuhan bakteri baik (probiotik), seperti tahu, tempe, kimchi, tauco, yogurt, kefir, dll.
- Cukupi kebutuhan vitamin D. vitamin ini yang penting untuk mendukung daya tahan tubuh menghadapi virus. Disarankan berjemur di pagi / sore hari, atau mengonsumsi suplemen vitamin D. (jie)
Baca juga: Vaksinasi Di Indonesia Resmi Dimulai Hari Ini, Ini Kelompok Orang Yang Tidak Boleh Divaksin