Memperbaiki Fungsi Kulit Dengan Pelembab | OTC Digest

Memperbaiki Fungsi Kulit Dengan Pelembap

Kulit kering riskan menyebabkan penderitannya mengalami siklus ‘gatal-garuk’. Akibat kulit retak timbul rasa gatal sehingga si penderita menggaruk. Dampaknya, timbul kerusakan pada skin barrier, zat-zat pemicu alergi (allergen) masuk, memicu iritasi dan menimbulkan gatal. Demikian seterusnya dan kulit akan semakin menebal.

Untuk memutus siklus ‘gatal-garuk’, diperlukan perbaikan lapisan terluat kulit yang memiliki sawar (pelindung) kulit. Pelembap merupakan terapi standar untuk memperbaiki sawar kulit; dalam hal ini mengembalikan kemampuan menarik, menahan dan mendistribusikan air. Pelembap juga akan mempertahankan hidrasi kulit dengan cara menurunkan transepidermal water loss (TEWL / kemampuan kulit mengikat air menurun) dan mempertahankan kekuatan serta penampilan kulit.

Pelembap dikatakan pas/ideal untuk mengatasi eksim, menurut Prof. Dr. dr. Maya Devita Lokanata, Sp.KK, dari RS Mitra Kemayoran, Jakarta, adalah jika merupakan kombinasi tiga bahan yang bersifat oklusif, humektan dan emolien.

Baca : Pengobatan Eksim Dari Pelembab Sampai Kortikosteroid

Bahan-bahan yang bersifat oklusif mampu membantu mengurangi TEWL, akan membentuk lapisan eksternal hidrofobik pada permukaan kulit. Contohnya petrolatum, seramid, parafin, minyak hidrokarbon, asam lemak atau sterol.

Bahan kedua adalah humektan. Ini akan menarik/mengikat air dari dermis dan epidermis bawah pada stratum corneum (kulit ari). “Humektan diserap lebih cepat, dan secara estetis lebih baik. Dicampur dengan bahan oklusif untuk hasil yang lebih baik,” tambah Prof. Maya. Yang termasuk humektan antara lain glycerin, asam laktat, propylene glycol dan urea.

Elemen pelembap lainnya adalah emolien. Sifatnya untuk mengisi kulit retak dan memperbaiki tampilan kulit menjadi lebih lembut / halus. Digunakan untuk pemeliharaan kulit, bukan untuk perbaikan kulit yang rusak. Jenisnya antara lain, minyak kelapa, asam laurik, cetearyl alcohol atau lanolin.

Dr. Shannaz Nadia Yusharyahya, Sp.KK, dari RSCM menambahkan, untuk terapi dermatitis atopik (eksim) jangan lupa nutrisi dan air yang cukup dan seimbang, tidak menggunakan sabun yang bisa mengiritasi dan menghindari paparan sinar matahari.

“Penggunaan pelembap harusnya menjadi terapi pertama. Oleskan pelembap, misalnya yang mengandung plukenetia volubilis seed oil segera pada kulit yang masih basah (setelah mandi). Idealnya pelembap digunakan beberapa kali sehari, untuk menjaga kulit tetap terhidrasi,” ujarnya. (jie)