Tidak ada yang menduga kapan serangan jantung akan terjadi. Bahkan tercatat di Amerika terjadi serangan jantung tiap 40 detik. Pertolongan pertama perlu dilakukan saat terjadi serangan jantung.
Bertindak cepat saat Anda mencurigai mengalami serangan jantung dapat meningkatkan peluang untuk bertahan hidup. Pertolongan darurat saat terjadi serangan jantung terbaik adalah kurang dari 2 jam setelah serangan. Lewat dari 2 jam, komplikasinya menjadi berat.
Pada sebagian besar kasus, serangan jantung terjadi secara perlahan hanya dengan rasa tidak nyaman dan nyeri ringan, memberikan tanda-tanda peringatan sebelum benar-benar menyerang (nyeri mendadak pada bagian belakang tulang dada sebelah kiri, seperti sesak dada).
Menurut Dr. dr. Iwan Dakota, SpJP(K), serangan jantung terjadi bila terdapat kematian otot-otot jantung, akibat terhentinya pasokan darah ke otot jantung. Terganggunya suplai darah sebagian besar akibat pembuluh darah koroner yang tersumbat selama beberapa saat.
Hal ini mungkin diakibatkan oleh spasme (mengencangnya nadi koroner), trombus (penggumpalan darah), atau akibat adanya penyempitan dan sumbatan lemak (kolesterol, trigliserida).
Tersumbatnya pembuluh darah koroner, mengakibatkan otot-otot jantung tidak mendapat pasokan nutrisi. Akibatnya, sel-sel jantung rusak atau mati.
Gejala serangan jantung
Gejala serangan jantung bisa berupa:
- Rasa tidak nyaman di dada, terutama di bagian tengah/kiri, yang bisa berulang selama beberapa menit. Rasa tidak nyaman berupa tekanan di dada dan leher seolah tercekik.
- Rasa tidak nyaman, kram/kesemutan, atau nyeri di tubuh bagian atas seperti lengan, punggung, leher, rahang atau perut.
- Denyut nadi tidak normal (cepat, lemah atau tidak teratur) disertai sesak napas.
- Keringat dingin, mual, muntah, kepala terasa ringan atau pusing. Wanita lebih mungkin untuk mengalami gejala ini dibandingkan pria.
Perlu dilakukan saat terjadi serangan jantung
Kunci kelangsungan hidup pasien adalah membuka jalan napas agar aliran darah ke jantung kembali lancar. Yang perlu Anda lakukan saat terjadi serangan jantung antara lain:
1. Minta bantuan secepatnya
Mintalah bantuan ke orang lain, baik dengan mengubungi nomor darurat (112) atau membawa ke rumah sakit terdekat.
2. Minum aspirin
Sambil menunggu bantuan (ambulance) atau sampai ke rumah sakit, minumlah aspirin dengan dosis normal (325 mg). Aspirin bekerja dengan memperlambat kemampuan darah untuk menggumpal.
Selama serangan jantung, aspirin akan memperlambat pembekuan darah dan meminimalkan ukuran gumpalan darah yang mungkin terbentuk.
3. Lakukan CPR
Saran ini untuk orang lain saat pasien tidak sadar: segera melakukan resusitasi jantung /CPR (cardio pulmonary resuscitation).
CPR dimaksudkan untuk menyadarkan kembali penderita. Pada dasarnya, CPR adalah tenik memijat dada, terdiri dari dua bagian yaitu: meniupkan napas dan menekan dada. Teknik ini berguna untuk memberi efek kejut dan pacu jantung.
Teknik CPR
Resustisasi jantung-paru atau CPR dibagi menjadi meniupkan napas dan menekan dada. Pertama-tama letakkan pasien pada posisi telentang dengan tangan lurus ke samping.
Tiup napas:
- Miringkan kepala penderita ke belakang dan dengar apakah masih bernapas.
- Bila napasnya tidak normal, tekan kedua lubang hidung dan berikan 2 tiupan napas lewat mulut.
- Setiap tiupan napas selama 2 detik.
Tekan dada :
- Miringkan kepala penderita dan dengan apakah masih bernapas.
- Tekan dada sedalam 3-5 cm sebanyak 15 kali.
- Tekan dada 2 kali dalam 1 detik.
- Lakukan pemberian napas 2 kali dan penekanan dada 15 kali, sampai pertolongan tiba. (jie)
Baca juga: Kenapa Serangan Jantung Terjadi di Pagi Hari