Lula Kamal, Bahagianya Menjadi Ibu dan Dokter Puskesmas | OTC Digest
lula_kamal_ibu_nutrisi_1000 hari

Lula Kamal, Bahagianya Menjadi Ibu dan Dokter Puskesmas

Cuaca siang hari yang gerah sama sekali tidak mengganggu dr. Lula Kamal berbagi cerita dengan ibu-ibu di RPTRA Jakpro Asri, Pluit, di Kampanye 1.000 Hari Perlindungan bersama Sleek Baby. “Acara seperti ini menyenangkan. Jadi ingat zaman praktik di Puskesmas dulu,” ujar Lula. Ya, seperti dokter pada umumnya, ia pun mengikuti program pegawai tidak tetap (PPT) setelah lulus menjadi dokter. Selama 2 tahun, Lula yang kini lebih dikenal sebagai public figure praktik di Puskesmas di Kelurahan Paseban, Senen.

Ketika itu (akhir 1990), Puskesmas belum senyaman sekarang. “Dulu, pasien ke-89 kita sudah ‘meleleh’. Alhamdulillah, panas,” ibu 3 anak ini tertawa tertawa. Bila bersua dengan teman sepulang kerja di mal, “Teman-teman saya masih cakep, saya sudah tidak jelas bentuknya, ha ha ha.” Namun baginya, menjadi PTT di Puksesmas adalah pengalaman berharga yang memperkaya hidupnya untuk mengenal sesama dan berempati pada mereka.

Pengalaman yang lucu pun tak terlupakan. Ada seorang anak lelaki yang penisnya terjepit ritsleting. Si anak pun menjerit-jerit, membuat panik ibunya, yang tergopoh-gopoh membawanya ke Puskemas. “Padahal di Puskesmas cuma dikasih minyak, beres. Tapi si ibu merasa dokternya hebat banget,” ujar Lula, yang didapuk menjadi Brand Ambassador Sleek Baby.

Baca juga: Lula Kamal Ajak Anak Basmi Jentik Nyamuk

Ia mengingatkan agar ibu mempraktikkan ilmu yang didapat dari Posyandu/Puskesmas, ke anaknya. “Ilmu soal pola makan anak, dari bayi sampai dua tahun itu ada di Puskesmas. Kalau rajin ke Puskesmas, pasti dapat ilmu. Dan jangan cuma tahu, tapi tidak dikerjakan,” tandasnya.

Kebersihan pun harus diajarkan sejak dini. Saat anak masih bayi, biasakanlah membersihkan tangannya manakala tangannya kotor. Apalagi ketika ia sudah mulai merangkak; pastilah tangannya kotor. “Memang capek, ribet. Tapi dibikin senang saja,” ucapnya. Ini sangat penting karena bayi dan anak-anak kerap memasukkan tangan ke mulut, “Kalau tangannya bersih kan tidak masalah.”

Ia menambahkan, tak perlu kaya raya untuk bisa memberi nutrisi dan stimulasi yang terbaik untuk anak. Yang penting, ibu kreatif dan bisa mempergunakan bahan makanan dan barang-barang yang ada di sekitar rumah.

Yang terpenting, “Ibu harus sadar bahwa punya anak itu menyenangkan. Melihat bahwa anak bertambah pintar atas kerja keras kita, itu ganjaran yang luar biasa.” (nid)