penyebab malabsorpsi makanan

Mengenal Penyebab Malabsorpsi Makanan

Apakah Anda merasakan perut tidak nyaman, kembung, diare berkepanjangan, kulit kering, rambut rontok hingga lemah otot? Mungkin Anda mengalami malabsorpsi atau gangguan penyerapan makanan. 

Malabsorpsi adalah sebuah istilah untuk menggambarkan berbagai masalah yang dialami tubuh akibat gangguan penyerapan makanan. Nutrisi apapun yang tubuh tidak bisa cerna, kemudian dibuang bersama feses. 

Tanpa perawatan, malabsorpsi akan menimbulkan gejala seperti di atas, bahkan berpotensi menyebabkan kurang nutrisi. 

Penyebab malabsorpsi

Alana Biggers, MD, MPH, assistant professor di University of Illinois, Chicago (AS), menjelaskan, malabsorpsi terjadi akibat gangguan pada setidaknya satu bagian dari proses pencernaan. 

Umumnya pencernaan makanan terjadi dalam 3 tahap. Pertama, memecahnya menjadi bagian-bagian agar bisa dicerna. Kedua, proses penyerapan nutrisi. Ketiga, penyebaran nutrisi ke seluruh tubuh dan pembuangan sisa metabolisme setelah nutrisi terserap. 

“Pencernaan dimulai dari enzim ludah memecah makanan menjadi lebih kecil, sehingga bisa diserap tubuh,” terang Dr. Biggers, melansir Medical News Today. “Enzim terus memecah makanan bersamaan saat ia (makanan) turun melewati esofagus (kerongkongan), lambung, hingga usus halus, sebelum keluar sebagai bahan sisa (feses).” 

Malabsorpsi bisa terjadi bila Anda kekurangan enzim pencernaan, ada bakteri atau organisme/zat asing yang masuk, atau pergerakan di usus halus atau besar yang lebih cepat dari seharusnya. 

Secara umum malabsorpsi menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi. Malabsorpsi jenis tertentu juga dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk memperoleh nutrisi tertentu dari makanan, seperti karbohidrat, lemak, mineral, protein atau vitamin. 

Beberapa penyakit juga bisa menyebabkan malabsorpsi makanan, seperti celiac, radang usus (IBD), fibrosis sistik, intoleransi laktosa, gangguan sistem limfa, masalah pankreas, hingga pertumbuhan bakteri patogen yang berlebihan di usus. 

Gejala malabsorpsi makanan

Malabsorpsi makanan bisa menimbulkan gejala yang beragam, tergantung sebab dan derajat keparahannya. 

Beberapa gejala langsung yang mungkin terjadi seperti: 

  • Kembung
  • Diare
  • Perut bergas
  • Steatorrhea atau tinja berminyak dan berlemak  
  • Penurunan berat badan 

Orang-orang membutuhkan nutrisi dari makanan untuk membantu menjaga kesehatan tubuh. Ketika tubuh mereka tidak dapat menyerap nutrisi ini dengan baik, mereka mungkin mengalami efek jangka panjang dari malabsorpsi, seperti:

  • Anemia
  • Tulang yang mudah patah
  • Kelelahan kronis
  • Kehilangan massa otot
  • Ruam kulit

Jika malabsorpsi berlangsung lama, tukas dr. Biggers, berisiko menyebabkan malnutrisi, bahkan gangguan tumbuh kembang pada anak-anak. “Mereka juga bisa mengalami luka yang sulit sembuh, masalah daya tahan tubuh dan kadar energi yang rendah,” katanya.

Malabsorpsi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti aritmia (detak jantung tidak teratur) atau osteoporosis.

Kapan harus ke dokter?

Pengobatan gangguan malabsorpsi bergantung penyebabnya. Namun, awalnya dokter mungkin menyarankan untuk menghindari makanan tertentu yang berpotensi menjadi pemicu, seperti yang mengandung laktosa atau gluten. 

Dokter dapat mengevaluasi nutrisi dalam jenis makanan tertentu dan merekomendasikan suplemen untuk meningkatkan asupan nutrisi. Dokter juga dapat merekomendasikan penggantian enzim yang hilang atau meresepkan obat penambah nafsu makan. 

Meskipun setiap orang mungkin pernah mengalami kembung, mual, bahkan diare sesekali, namun jika sakit perut ini berkelanjutan, perlu berkonsultasi ke dokter. Terlebih jika Anda mengalami BAB berdarah atau batuk berdarah.

Tanda-tanda orang perlu segera berkonsultasi ke dokter bila:

  • Diare yang sering
  • Feses berminyak/berlemak
  • Perut kembung terus-menerus
  • Lidah sakit
  • Penurunan berat badan

Dokter bisa membantu mengevaluasi gejala yang Anda alami dan membuat diagnosis. (jie)