perempuan_muda_alami_osteoporosis_kalsium_olahraga_vitamin_D

Osteoporosis Bukan Penyakit Nenek-Nenek, Usia Muda Berbadan Kurus Risikonya Tinggi

Kondisi tertentu bisa membuat perempuan muda berisiko osteoporosis. Osteoporosis atau pengeroposan tulang, biasa disebut “penyakit nenek-nenek”, karena banyak diderita perempuan usia >50 tahun atau sudah menopause. Tetapi, perempuan muda atau laki-laki bebas risiko osteoporosis.

Menurut Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc, osteoporosis merupakan kelainan pada tulang. “Terjadi kerapuhan sehingga tulang lebih mudah patah hanya karena trauma ringan, missal akibat jatuh,” tutur dokter yang praktik di RS Cipto Mangunkusumo ini. Tulang rapuh karena massanya berkurang. Massa tulang mencapai puncaknya pada usia 25-35 tahun, mulai menurun di usia 35-40 tahun.

Hilangnya massa tulang, lebih cepat pada perempuan 10 tahun pertama setelah menopause, karena sekresi (keluarnya) hormon estrogen menurun. Hormon estrogen menghambat kerja osteoklas, sel-sel yang melarutkan dan mengikis tulang dalam proses remodeling tulang. “Kadar estrogen rendah, resorbsi (pemecahan tulang) lebih cepat dibanding pembentukannya,” terang Dr. dr. Tati.

Pada perempuan muda, osteoporosis menyerang bila kurang asupan kalsium dan vitamin D, kurang latihan fisik, ada gangguan fungsi ginjal, atau gangguan produksi hormon estrogen misalnya karena menopause dini. Ini semua terkait faktor-faktor yang berperan dalam penyerapan kalsium ke tulang, mulai dari jumlah kalsium yang dikonsumsi dan penyerapannya di usus, yang dipengaruhi hormon paratiroid dan vitamin D. Termasuk, jumlah kalsium yang dikeluarkan ginjal dan dikontrol hormon paratiroid. Juga pertukaran mineral antar tulang yang dikontrol hormon androgen, estrogen dan paratiroid.

Baca juga: Awas, Remaja Juga Berisiko Osteoporosis

Perempuan muda yang terlalu kurus apalagi menjalani diet ketat, berisiko osteoporosis. Karena diet ketat, “Mereka bisa kekurangan asupan kalsium dan vitamin D, dan mengalami gangguan hormonal,” terang Dr. dr. Tati. Risiko juga muncul pada perempuan yang siklus haidnya tidak teratur, karena gangguan sekresi hormon estrogen. Perempuan hamil yang kekurangan asupan kalsium dan/atau vitamin D, juga berisiko. Selama hamil, terjadi pertumbuhan pesat penulangan pada kerangka tubuh janin, yang sangat membutuhkan kalsium sebagai bahan dasar pembentukan tulang. “Bila asupan kalsium ibu kurang, janin akan mengambilnya dari tulang ibu sehingga massa tulang ibu menipis dan risiko osteoporosis meningkat,” imbuhnya.

Agar terhindar dari osteoporosis di usia muda, dan mencegahnya muncul di usia tua, perempuan perlu mencukupi asupan kalsium, dengan mengonsumsi bahan makanan kaya sumber kalsium. Termasuk kecukupan vitamin D, dan melakukan aktivitas fisik (olahraga) teratur. Cukup jalan kaki 30-45 menit di pagi hari, 3-5x seminggu. Olahraga memberi latihan beban pada tulang, membuat tulang lebih kuat. Sedangkan paparan sinar matahari pagi mengaktifkan pro vitamin D di bawah kulit. (nid)

Baca juga: Waspadai Osteoporosis


Ilustrasi: www.freepik.com-Designed by Freepik