Lemak sering dituding sebagai salah satu pemicu kanker payudara. Ini telah dibuktikan oleh berbagai studi. Namun, lemak baik jangan ikut dimusuhi. Studi terbaru yang dipublikasi di jurnal ilmiah Clinical & Experimental Metastasis menemukan, asam lemak omega-3, justru bisa menghambat pertumbuhan dan penyebaran kanker payudara.
Penelitian ini dilakukan pada tikus betina. Dua kelompok tikus betina diberi makanan cair dengan jumlah kalori dan persentase lemak yang sama. Bedanya, satu kelompok mendapat kandungan lemak nabati yang kaya akan lemak tak jenuh ganda omega-6, sedangkan kelompok lain mendapat minyak ikan yang kaya akan omega-3.
Tikus-tikus itu kemudian disuntik dengan sel-sel kanker 4T1 yang menyebabkan berkembangnya tumor agresif pada jaringan payudara. Sel-sel ini telah diketahui bisa menyebar (bermetastasis) secara spontan ke bagian tubuh lain seperti tulang, paru-paru dan hati, tapi lebih jarang menyebar ke jantung, ginjal, dan ovarium. Tiga puluh lima hari setelah sel-sel kanker disuntikkan, tikus kemudian diotopsi dan diteliti.
Baca juga: Jangan Lengah – Lemak Tubuh Tingkatkan Risiko Kanker Payudara, Meski IMT Normal
Ditemukan bahwa pada kelompok omega-3, kesempatan sel-sel kanker menjajah kelenjar payudara pada tikus betina dewasa secara signifikan lebih rendah. Tumor juga lebih lambat secara signifikan untuk mulai berkembang pada kelompok tikus tersebut. Hal ini juga berpengaruh pada ukuran tumor. Setelah 35 hari, tumor yang terdeteksi pada payudara tikus di kelompok omega-3, ukurannya 50% lebih kecil daripada yang ditemukan pada kelompok omega-6.
Kemungkinan sel-sel kanker tumbuh dan menyebar ke organ lain juga lebih rendah pada kelompok omega-3. Tak ayal, tikus pada kelmpok ini bertahan lebih lama ketimbang tikus yang mendapat omega-6. Bahkan, beberapa ekor tikus di kelompok omega-3 tidak memiliki kanker sama sekali.
Baca juga: Nutrisi Rendah Karbo dan Tinggi Protein bagi Pasien Kanker
Sel T, bagian dari system imun yang bertugas melawan kanker, ditemukan lebih banyak pada jaringan di tubuh tikus yang mendapat omega-3 daripada yang mendapat omega-6. Hal ini berkorelasi dengan matinya sel-sel tumor. Tikus pada kelompok omega-3 juga menunjukkan peradangan (inflamasi) lebih sedikit. Menurut peneliti, ini bisa berarti bahwa pola makan tinggi asam lemak omega-3 membantu menekan suatu jenis inflamasi yang bisa memicu penyebaran dan perkembangan tumor yang cepat, serta mendukung respon sel T terhadap tumor. Namun bukan berarti bahwa pola makan dengan omega-3 pasti akan mencegah tumor terbentuk sejak awal.
Temuan ini sejalan dengan studi-studi terdahulu, yang menemukan bahwa mengonsumsi pola makan berbasis minyak ikan selama kehamilan dan semasa kanak-kanak bisa menekan perkembangan dan penyebaran kanker payudara. Omega-3 sendiri diketahui bermanfaat bagi pasien kanker yang tengah menjalani pengobatan, dan telah digunakan dalam produk nutrisi untuk pasien kanker. (nid)
_________________________________
Ilustrasi: Designed by Dashu83