Kista di dinding rahim atau endometriosis selain menyebabkan haid dengan nyeri hebat, juga bisa mengganggu kesuburan seseorang. Penanganan yang cepat bagi penderita endometriosis sangat diperlukan. Hal itu akan menentukan, penderita bisa disembuhkan atau harus menjalani operasi.
“Selain memerlukan obat-obatan, perempuan dengan endometriosis perlu asupan makanan yang sehat dan bergizi seimbang,” ujar DR.Dr. Laila Nuranna, SpOG (K).
Endometriosis berawal dari kelebihan atau overaktif estrogen dan gangguan sistem imun, maka diet yang tepat adalah dengan makanan yang dapat menjaga keseimbangan hormon dan meningkatkan imunitas tubuh.
Memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat sangat disarankan bagi penderita endometriosis, agar bisa terhindar dari penyakit-penyakit lain yang bisa memperburuk keadaan. Bukan itu saja, jika sistem imunitas tubuh yang kuat diharapkan mampu menghambat perkembangan endometriosis.
Kaya sterol dan serat
Yang disarankan adalah makanan yang berasal dari tumbuhan sterol alami (natural plant sterols / NPS) dan berserat tinggi. NPS memiliki struktur yang mirip dengan estrogen, sehingga bisa membantu menghambat reseptor estrogen berikatan dengan hormon estrogen. Diharapkan kadar estrogen dalam darah berkurang dan aktivitas estrogen menurun.
Beberapa makanan yang tergolong natural plant sterols adalah: kacang-kacangan, buncis, kentang, apel, bawang putih, kubis, wortel, seledri, dan beras merah. Makanan berserat tinggi dapat membantu meringankan nyeri buang air besar, jika endometriosis mempengaruhi daerah tersebut.
Kaya vitamin
Makanan yang kaya vitamin A, B, dan E direkomendasikan untuk membantu mengatasi endometriosis. Vitamin A memilik sifat antioksidan yang sangat kuat, selain membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, dapat melindungi dari pertumbuhan endometriosis.
Vitamin A membantu melawan pembentukan radikal bebas dan melindungi tubuh dari pertumbuhan sel abnormal, termasuk endometriosis. Vitamin A bekerjasama dengan besi membantu produksi sel darah merah, sehingga mencegah anemia saat haid.
Bersama seng, vitamin A membantu pembentukan protein dan metabolism asam lemak, sehingga memperkuat imun tubuh.
Baca juga : Nyeri Haid Hebat, Waspadai Endometriosis
Studi menunjukkan, kaitannya dengan endometriosis, vitamin B dalam tubuh bekerja membantu menyeimbangkan produksi hormon estrogen dan prostaglandin, sehingga dapat mencegah terjadinya kram dan nyeri otot rahim.
Vitamin B membantu menormalkan aktivitas enzim transketolase dalam sel darah merah, sehingga meningkatkan produksi sel darah merah. Dengan demikian, konsumsi itamin B dapat mencegah terjadinya anemia pada perempuan dengan darah haid yang banyak.
Sementara untuk sistem pencernaan, vitamin B membantu meningkatkan penyerapan zat besi, yang penting bagi perempuan dengan endometriosis dan darah haid yang banyak.
Baca juga : Pengobatan Endometriosis
Sebagai vitamin untuk saraf, konsumsi vitamin B meningkatkan sirkulasi nutrisi ke sistem saraf sehingga mengurangi ketegangan saraf yang bermanfaat dalam mencegah munculnya gejala nyeri endometriosis.
Vitamin B diketahui membantu dalam sintesis DNA dan RNA dengan mempertahankan pembelahan sel yang tepat, dan mencegah pertumbuhan sel abnormal, seperti sel-sel peritoneal yang berkembang menjadi sel endometrium.
Sumber alami vitamin B antara lain ikan, kacang-kacangan, beras, gandum, sereal, dan sayuran berdaun. Jika diperlukan, kebutuhan akan vitamin B bisa dipenuhi dengan mengonsumsi suplemen vitamin B kompleks.
Untuk vitamin E, studi menunjukkan bahwa perempuan yang mengonsumsi vitamin E pada hari-hari menjelang periode haid, secara signifikan efektif dalam mengurangi nyeri haid dan mengurangi durasi haid. Diyakini bahwa vitamin E menghambat produksi prostaglandin, hormon alami yang menyebabkan kontraksi rahim.
Kaya mineral
Berdasar penelitian, zinc, magnesium, dan kalsium, berperan dalam mengatasi endometriosis maupun gejalanya. Zinc memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi, sehingga menghambat metabolisme prostaglandin. Karenanya, asupan seng akan membantu mengurangi kram dan nyeri saat haid.
Terkait sistem kekebalan tubuh, seng membantu metabolisme protein dan asam lemak, sehingga memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Sedangkan magnesium dan kalsium berperan penting dalam mempertahankan fungsi sel otot. Kekurangan mineral ini akan menyebabkan otot menjadi hiperaktif, dan menyebabkan nyeri serta kram saat haid. (puj)