Pengobatan Endometriosis | OTC Digest

Pengobatan Endometriosis

Endometriosis bisa terjadi pada setiap wanita usia 25-49 tahun. Walau tidak mengancam jiwa, tapi menimbulkan nyeri haid hebat dan berisiko menyebabkan infertilitas.

Pengobatan endometriosis tergantung pada gejala, rencana kehamilan, usia penderita, dan jenis endometriosis.

Terapi hormon

Jika berupa bercak, cukup dilakukan terapi hormon. Obat ini akan memanipulasi hormon, sehingga menekan aktivitas indung telur dan memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium.

Obat hormon yang biasa diberikan adalah pil kontrasepsi kombinasi, progestin, danazole dan agonis GnRH. “Terapi hormon  berupa pil kontrasepsi, sering diberikan pada perempuan yang belum berencana punya anak,” kata Dr.dr. Laila Nuranna, SpOG (K).

Bedah

Terapi pembedahan dilakukan jika bercak jaringan endometrium memiliki diameter >3,8-5 cm; terjadi perlengketan yang berarti di perut bagian bawah atau panggul; jaringan endometrium menyumbat salah satu atau kedua saluran telur; menyebabkan nyeri perut atau panggul yang hebat dan tidak dapat diatasi dengan obat-obatan.

Pembedahan dapat berupa bedah mikro, bedah konvensional, atau laparoskopi. Laparoskopi bisanya dibarengi tindakan lain, seperti pembedahan laser, bedah krio (menghancurkan jaringan dengan pembekuan), atau elektrokauterisasi (panas tinggi mematikan jaringan).

Bila ukuran endometriosis sangat besar (diameter >10 cm), atau jika nyeri perut atau panggul tidak dapat dihilangkan dengan obat-obatan dan penderita tidak ada rencana untuk hamil lagi, perlu  upaya ovarektomi (pengangkatan indung telur) dan histerektomi (pengangkatan rahim).

Terapi sulih estrogen

Setelah pembedahan, umumnya pasien diberi terapi sulih estrogen.Terapi bisa dimulai segera setelah pembedahan. Jika jaringan endometrium yang tersisa masih banyak, terapi baru dilakukan 4-6 bulan setelah pembedahan.

Menurut dr. Laila, yang perlu dipahami adalah pengobatan endometriosis tidaklah mudah. Bahkan tidak jarang setelah diobati, endometriosis timbul lagi. ”Tertinggal sebesar pasir pun, satu saat bisa tumbuh lagi. Tidak heran bila pengobatan endometriosis sangat menjengkelkan, memakan waktu dan biaya yang cukup mahal,” tutupnya. (puj)

Baca juga : Nyeri Haid Hebat, Waspadai Endometriosis