karyawan mulai divaksin dengan vaksin gotong royong

Vaksin GR dimulai, Cakupan Vaksinasi Semakin Luas

Karyawan swasta dan keluarga akhirnya mendapat giliran disuntik vaksin Covid-19 mulai 17 Mei 2021 ini, melalui program vaksinasi Gotong Royong. Semula penyuntikan dijadwalkan dimulai tanggal 9 Mei lalu. Diundur karena tanggal ini adalah hari-hari mendekati Idul Fitri 1 Syawal 1442H, yang jatuh hari Kamis 13 Mei 2021.

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 10/ 2021, vaksinasi Gotong Royong diberikan kepada para karyawan swasta dan keluarga, serta individu lain dalam keluarga. Karyawan dimaksud yakni yang perusahaan tempatnya bekerja, menjadi anggota Kadin (Kamar Dagang dan Investasi Indonesia). Vaksinasi Gotong Royong (GR) – atau vaksinasi mandiri – pendanaannya ditanggung oleh badan hukum atau badan usaha di mana karyawan bekerja.

Karyawan yang lokasi kantornya berada di zona merah, dan wilayah dengan risiko tinggi penularan Covid-19, mendapat priotitas. Prioritas kedua diberikan kepada karyawan yang bekerja di industri padat karya. Kemudian kepada perusahaan yang memiliki pengaruh terhadap perekonomian Indonesia, serta kepada perusahaan yang karyawannya sering berinteraksi dengan masyarakat. Sampai 24 Maret 2021, tercatat ada 17.387 perusahaan anggota Kadin dengan jumlah karyawan 8,6 juta, yang mendaftar ikut program vaksinasi Gotong Royong.

Menurut Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyirn, ada dua jenis vaksin yang akan digunakan untuk program ini. "Tahap awal ini menggunakan vaksin Sinopharm," ujar Honesti kepada wartawan. "Nanti akan digunakan juga vaksin CanSino." Sama seperti program vaknasi nasional untuk umum, yang dibiayai pemerintah, penyuntikan vaksin gotong royong dilakukan dua kali dengan jeda waktu 3-4 minggu. Dosis pertama dan dosis kedua menggunakan jenis vaksin yang sama.

Vaksin Sinopharm berjenis inactivated vaccine yang disebut SARS-CoV-2 Vaccine (Vero Cell). Vaksin ini menggunakan partikel virus yang dimatikan, untuk mengekspos sistem kekebalan tubuh terhadap virus, tanpa risiko respons penyakit serius. BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) menyatakan, vaksin Sinopharm aman digunakan. BPOM sudah menerbitkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Sinopharm, 29 April 2021. Vaksin ini juga telah mengantongi sertifikat halal Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Kepala BPOM Penny K Lukito menyatakan, hasil uji klinis sampai fase 3 di Uni Emirat Arab, efikasi vaksin Sinopharm 78 persen. "Studi klinis fase 3 di Uni Emirat Arab diikuti sekitar 42.000 relawan," ujara Penny dalam konferensi pers virtual, akhir April lalu. Tentang kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) vaksin Sinopharm bersifat ringan, seperti bengkak, kemerahan, sakit kepala, diare, nyeri otot, atau batuk.

"Jadi, dari aspek keamanan vaksin ini dapat ditoleransi dengan baik," katanya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan pemberikan vaksin Sinopharm bagi yang berusia 18 tahun ke atas, untuk dua dosis suntikan. Selain vaksin Sinopharm, pemerintah menyiapkan 5 juta dosis vaksin Covid-19 produksi CanSino Biologics, China, untuk program vaksinasi GR. Pemerintah telah menanda tangani kontrak vaksin Sinopharm sebanyak 7,5 juta dosis. Adapun vaksin CanSino Biologics China sebanyak 5 juta dosis. Berbeda dengan vaksin Covid-19 yang lain, vaksin CanSino dikabarkan cukup disuntikkan satu dosis.

Pemerintah menjamin, pelaksanaan vaksinasi GR tidak tumpang tindah atau mengganggu program vaksinasi nasional, yang sudah berjalan sejak Januari 2021. Di antaranya, karena vaksinasi gotong royong tidak menggunakan vaksin Sinovac, AstraZeneca, Novavax dan Pfizer, yang digunakan dalam vaksinasi program pemerintah. Tempat atau lokasi penyuntikannya juga berbeda.

Pemerintah menetapkan harga vaksin Sinopharm Rp 321.660/dosis, sedangkan tarif pelayanan Rp 117.910/dosis. Karyawan dan keluarga tidak perlu memikirkan biaya, karena semua pengeluaran ditanggung oleh perusahaan tempatnya bekerja.

Dengan penyuntikan vaksin kepada karyawan swasta, vaksinasi menjadi semakin luas cakupannya. Yang sudah divaksin lebih dulu adalah pejabat tinggi negara dan daerah, petugas kesehatan, anggota TNI- Polri, ASN, para pedagang di pasar, para lansia dan lain-lain. Vaksinasi Gotong Rotong sedikit banyak akan dapat menahan laju penularan Covid-19 lewat klaster perkantoran, yang sempat naik. Tentunya, meski sudah divaksin, protokol kesehatan wajib tetap dilaksanakan: cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan menahan diri tidak bepergian. (sur)