Walau pemerintah melarang mudik lebaran, ada jutaan orang yang tetap nekat pulang kampung. Asisten rumah tangga (ART) adalah salah satu kelompok yang ‘ngotot’ pulang mudik. Sekarang setelah berlebaran di kampung halaman, muncul lagi masalah: bagaimana mengurangi risiko penularan COVID-19 yang dibawa oleh ART yang mudik?
Hal pertama yang perlu Anda ketahui adalah gejala COVID-19, seperti demam/meriang, tidak enak badan, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, sakit kepala//pusing, badan pegal/nyeri otot dan hilang kemampuan penciuman dan pengecapan.
Dr. RA Adaninggar SpPD, tim medis di @pandemictalks menjelaskan bila Anda mendapati ART yang baru kembali dari kampung halaman menunjukkan gejala tersebut, maka langsung lakukan karantina dengan disertai melakukan tes swab antigen/PCR. Selain itu juga konsultasikan dengan dokter.
Sementara bila asisten rumah tangga yang pulang mudik tidak menunjukkan gejala terdapat beberapa kemungkinan. Pertama, tidak terpapar virus corona. Kedua, sedang sakit COVID-19 tetapi masih dalam masa inkubasi. Ketiga, mengalami infeksi corona dengan gejala ringan / tidak bergejala.
“Paling aman (ART) langsung dikarantina di ruangan khusus yang terpisah dari penghuni lain. Ini yang paling ideal,” terang dr. Adaninggar melalui akun Instagramnya. Tidak kalah penting melakukan tes swab antigen/PCR, walau ia tidak memiliki gejala apapun.
Tujuan karantina adalah untuk melewati masa inkubasi (masa sejak paparan hingga muncul gejala dan menular).
Bila tanpa tes, lakukan karantina minimal 10 hari. Sementara bila dengan tes, masa karantina bisa lebih pendek, tergantung tes yang digunakan. Masa karantina bisa menjadi lebih panjang karena berlanjut ke isolasi mandiri bila hasil tes positif.
Swab PCR sebaiknya dilakukan hari ke 3-5 setelah ART tiba ke rumah. Swab antigen pada hari ke 2 setelah pulang mudik. Bila hasil negatif, tukas dr. Adaninggar, tetap lanjutkan karantina dan ulang pemeriksaan antigen/PCR 5 hari kemudian.
Bila hasil positif konsultasi ke dokter, dan perlakukan seperti pasien COVID-19 terkonfirmasi.
Tetap gunakan masker dan protokol kesehatan ketat, serta menjaga jarak dengan anggota keluarga yang rentan (misalnya lansia, anak-anak dan orang dewasa dengan komorbid) sampai hari ke 14. Lakukan tes swab PCR ulang bila muncul gejala di hari ke 8-14.
Sementara bila ART sudah melakukan tes antigen sebelum melakukan perjalanan balik, karantina tetap diperlukan.
Bila hasil tes negatif, tetap lakukan karantina dan ulang pemeriksaan swab antigen/PCR 5 hari kemudian. Perlu dipahami selalu ada risiko penularan selama dalam perjalanan. Bila hasil negatif, karantina selesai.
“Asisten rumah tangga boleh langsung berkerja, dengan tetap melakukan karantina, selama menggunakan masker di dalam rumah dan saat berinteraksi dengan orang lain,” imbuh dr. Adaninggar.
Yang tidak kalah penting adalah tekankan kepada ART untuk jujur bila mengalami gejala seringan apapun, misal tidak enak badan atau masuk angin. Dan, laporkan ke RT/RW bila asisten rumah tangga Anda baru kembali dari kampung halaman. (jie)