Hipertensi disebut sebagai “penyakit senyap”, karena hampir tidak menimbulkan gejala. Saat tekanan darah tidak terkontrol bisa memicu komplikasi serius seperti serangan jantung atau stroke.
Salah satu terapi pertama hipertensi adalah melalui pengaturan pola makan (diet). Mengadopsi pola makan yang ‘ramah’ untuk tekanan darah terbukti mampu menjaga kadar tensi dikisaran normal.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi ditunjukkan bila tekanan darah sistolik (saat jantung memompa darah) > 14 mmHg, dan tekanan darah diastolik (tekanan di pembuluh darah saat jantung dalam keadaan istirahat) > 90 mmHg; biasa ditulis dengan 140/90 mmHg.
Kasus hipertensi tergolong tinggi di dunia diperkirakan sekitar 22% dari total populasi dunia. Pada tahun 2015 diperkirakan bahwa 1 dari 4 laki-laki dan 1 dari 5 perempuan menderita hipertensi (WHO, 2019). Di Indonesia, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 didapati bahwa prevalensi hipertensi mencapai angka 34,11% pada penduduk >18 tahun.
Sebagaimana diketahui makanan tertentu bisa menurunkan tekanan darah, termasuk beberapa jenis minuman ini.
1. Jus tomat
Telah berlimpah bukti ilmiah yang menyatakan manfaat jus tomat untuk kesehatan. Pada riset tahun 2019, peneliti di Jepang mengevaluasi efek konsumsi satu gelas jus tomat per hari pada orang dengan risiko penyakit jantung.
Masakazu Terauchi dan tim menyimpulkan bila jus tomat memperbaiki takanan darah sistolik dan diastolik sekaligus, termasuk juga kadar LDL kolesterol (kolesterol jahat). Penelitian yang lebih anyar melaporkan hasil yang mirip. Riset dilakukan pada penderita hipertensi tingkat 1 dan wanita hamil.
2. Jus buah bit
Studi Asosiasi Jantung Amerika AHA menyebutkan, segelas jus bit per hari dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Riset melibatkan 8 perempuan dan 7 laki-laki dengan tekanan darah sistolik 140-159 mmHg tanpa komplikasi, dan tidak minum obat hipertensi. Mereka dibagi secara acak menjadi dua kelompok: satu kelompok minum 250 ml jus bit, kelompok lain minum air dengan sedikit kandungan nitrat.
Hasilnya, kelompok jus bit mengalami penurunan tekanan darah sistolik maupun diastolik. Efek ini paling baik 3-6 jam setelah minum jus bit, dan masih bertahan 24 jam kemudian bahkan setelah nitrat yang beredar di darah sudah kembali normal.
Baca: 2 Manfaat Buah Bit Untuk Kesehatan
3. Jus prune
Prune adalah buah plum yang dikeringkan. Prune memiliki banyak manfaat bagi tubuh yang jarang diketahui, salah satunya menjaga tekanan darah.
Talat Ahmed, et al, dari Shifa College of Medicine, Pakistan, membandingkan 3 kelompok: satu kelompok mengonsumsi 3 buah prune per hari, kelompok kedua makan 6 buah per hari dan kelompok terakhir tidak mengonsumsi sama sekali.
Peneliti melaporkan penurunan tekanan darah yang signifikan pada kelompok yang mengonsumsi 3 buah prune per hari. Di kelompok kedua (makan 6 buah per hari) mendapatkan tambahan penurunan tekanan darah sistolik.
Menariknya, baik kelompok pertama dan kedua juga mengalami penurunan LDL kolesterol. Untuk mendapatkan efek ini, disarankan minum segelas jus prune 100%, atau buat sendiri dengan prune yang sudah direndam.
4. Jus pomegranate
Sejarah mencatat pomegranate atau delima telah lama dikonsumsi tidak hanya sebagai makanan tetapi juga pengobatan. Di Mesir, sekitar tahun 1552 SM, delima (Punica Granatum L) tercatat dalam Ebers Papyrus – manuskrip tentang pengobatan – sebagai buah yang populer untuk campuran ramuan obat.
Tidak hanya kaya asam folat dan vitamin C, buah delima juga tinggi senyawa antioksidan dan antiradang. Di jurnal Pharmacological Research (2017) sebuah reviu membandingkan 8 penelitian, menemukan bahwa konsumsi jus delima bisa membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.
Efek pada tekanan darah sistolik berdiri sendiri, tergantung dari seberapa lama pasien mengonsumsi jus delima atau seberapa banyak. Peneliti merekomendasikan dosis 240 mL untuk mengurangi tekanan darah diastolik.
Jika Anda memutuskan untuk minum jus pomegranate, pilih yang 100% jus dan tanpa gula tambahan.
Baca: Delima Hambat Kanker Pada Laki-laki
5. Susu skim
Produk susu rendah lemak, seperti susu skim dan yogurt, bisa menjadi kunci untuk mengendalikan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Dalam sebuah tinjauan tahun 2011 yang melibatkan 45.000 orang, para peneliti memeriksa asupan produk susu rendah dan tinggi lemak, dan bagaimana masing-masing mempengaruhi tekanan darah.
Mereka menyimpulkan bahwa konsumsi susu rendah lemak dikaitkan dengan penurunan tekanan darah tinggi. Dianjurkan konsumsi 2 porsi susu rendah lemak per hari; diminum pagi dan malam hari. Atau, Anda dapat menambahkannya ke sereal atau smoothie sebagai menu sarapan.
6. Teh
Dalam British Journal of Nutrition (2014) ditulis manfaat minum teh hitam atau teh hijau untuk tekanan darah.
Peneliti melaporkan bila konsumsi jangka panjang kedua jenis teh tersebut efektif menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik. Namun, efek penurunan tekanan darah lebih signifikan pada teh hijau. (jie)