Buah delima adalah sahabat pria! Studi di University of Wiconsin-Madison menunjukkan, buah ini menghambat dan memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker prostat, baik in vitro (di cawan patri) maupun pada tikus yang disuntikkan sel kanker prostat manusia.
Komponen asam elagat, asam kafeat, asam punisat dan luteolin pada delima, merupakan penghambat sel kanker prostat PC-3 yang potensial. Selain itu, PCA (prostat-specific antigen), penanda untuk kanker prostat, lebih rendah pada tikus yang diberi jus delima.
Studi lain menunjukkan, antioksidan tinggi dalam buah delima dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker prostat. Delima mengandung antioksidan berupa vitamin A, vitamin C dan polifenol (tanin, antosianin, asam elagat dan asam galat). Kemampuannya menetralisir radikal bebas sangat kuat.
Studi di University of California, Los Angeles (UCLA), AS menunjukkan hasil serupa. Sebanyak 46 pria dengan PSA setelah menjalani terapi kanker prostat, minum 8 ons jus delima setiap hari. Hasilnya, 16 orang PSA-nya turun, 4 di antaranya turun sampai setengahnya. “Ini bukan obat, tapi mungkin dapat mengubah cara kanker prostat tumbuh,” ujar Allan Pantuck, MD, peneliti di UCLA.
Ia menambahkan, beberapa pria pada studi tersebut tetap minum jus delima, dan level PSA-nya stabil sampai lebih dari 3 tahun. (nid)