Manfaat Sabun Non Deterjen dengan Minyak Esensial
sabun_non_deterjen_minyak_esensial

Manfaat Sabun Non Deterjen dengan Minyak Esensial

Idealnya, sabun mandi tidak mengandung deterjen. Cirinya? “Tidak berbusa atau busanya sedikit,” terang dr. Nancy Suwarna, Sp.KK. Mungkin terasa agak aneh karena kita biasa mandi dengan sabun berbusa. Malah mungkin, sebagian orang akan merasa seperti “tidak mandi” bila sabun minim busa. Namun sebetulnya, kulit tetap pun jadi bersih dengan sabun tanpa busa, sekaligus tidak kehilangan kelembapan alaminya.

Pada sabun yang tidak mengandung deterjen, biasanya digunakan essential oil (minyak esensial) sebagai ganti deterjen. Ini adalah ‘minyak’ yang diekstrak dari tanaman, dengan aroma dan khasiat dari tanaman tersebut. Seperti deterjen, minyak esensial juga berfungsi mengikat dan meluruhkan kotoran dan lemak pada kulit. Dengan luruhnya kotoran dan lemak, otomatis bakteri dan mikroba lain pun ikut terangkat.

Baca juga: Kulit Orang Tua Cenderung kering dan Gatal, Begini Perawatannya

Bedanya, minyak esensial tidak merusak mantel kulit sehingga kelembapan alami kulit tetap terpelihara. Sehabis mandi, kulit terasa lembut dan tidak kering meski tidak memakai losion. Cobalah menggores kulit dengan kuku. “Kalau tidak muncul jejak putih, itu adalah tanda bahwa kelembapan kulit baik,” ujar dr. Nancy.

Ada sabun yang terasa licin meski sudah dibilas berkali-kali. “Itu berarti kandungan minyaknya terlalu banyak. Tidak bagus juga,” ucap dr. Nancy. Meski disebut ‘minyak’, wujud minyak esensial bukanlah seperti minyak yang biasa kita kenal yang lengket dan berminyak, melainkan cairan bening. Ini karena minyak esensial didapat dari hasil penyulingan; berbahan dasar air, dengan aroma yang kuat.

Baca juga: Sabun, Dulu dan Sekarang

Karena berasal dari hasil penyulingan, aroma dari minyak esensial tidak bersifat iritatif bagi kulit. Sebagai informasi, zat pewangi dan pengharum bersifat iritatif, sehingga biasanya disarankan untuk dihindai pada mereka dengan kulit sensitif atau sedang mengalami masalah kulit.

Minyak esensial bisa berasal dari bunga, buah, biji-bijian misalnya kopi, kayu seperti cendana, akar, dan lain-lain. Selain baik untuk kulit, aroma dari minyak esensial juga berfungsi sebagai aromaterapi. Menurut dr. Nancy, hal ini turut membantu kita menjadi rileks dan memperbaiki mood. Aroma yang kuat seperti kopi, bisa membuat kita lebih segar.

Baca juga: Merawat Eksim pada Anak

Secara tampilan, mungkin tidak ada beda antara sabun berdeterjen dengan sabun yang mengandung minyak esensial. Untuk bisa mengetahuinya, tentu perlu dibaca kandungan dalam sabun tersebut. Tidak ada aturan baku, seberapa banyak kandungan deterjen dalam sabun yang bisa disebut ‘sedikit’ atau banyak. Bila merasa lebih nyaman dengan sabun yang berbusa, ada baiknya membandingkan kandungan deterjen pada sabun mandi, dan pilih yang paling sedikit. Deterjen biasa ditulis sebagai sodium laureth sulfate (SLS) atau sodium laureth sulfate (SLES).

Kondisi kulit tiap orang pasti berbeda; pilih sabun sesuai dengan jenis dan kondisi kulit. Yang penting, sabun mandi tidak boleh sampai membuat kulit teriritasi dan/atau alergi. Dan, selalu perhatikan tanggal kadaluarsa sabun. (nid)

____________________________________________

Ilustrasi: Table photo created by freepik - www.freepik.com