Ini Syarat yang Harus Diperhatikan dalam Memilih Lab | OTC Digest
syarat_memilih_lab

Ini Syarat yang Harus Diperhatikan dalam Memilih Lab

Siska Saragih, seorang Make Up Artist di Jakarta, termasuk orang yang rutin melakukan MCU setahun sekali. Buatnya, MCU merupakan bentuk penghargaan ke diri sendiri. Beberapa kali kadar gula darah dan kolesterolnya agak tinggi. “Ini seperti warning system. Dengan begitu, saya bisa ke dokter untuk follow up, serta lebih menjaga pola hidup,” tuturnya, dalam diskusi seputar pengenalan layanan Total Laboratory Automation (TLA) Prodia Tower, di Jakarta, Selasa (09/07/2019).

Sebagai pejuang bayi tabung yang memiliki kondisi kekentalan darah, Siska pun rutin melakukan cek darah tiap dua minggu sekali. Untuk itu, lab yang terpercaya dengan hasil pemeriksaan akurat menjadi syarat wajib baginya dalam memilih lab.

Hal ini dibenarkan oleh dr. Bettia M. Bermawi Sp.PK dalam kesempatan yang sama. Menurutnya, jaminan mutu dari suatu lab yakni hasilnya akurat dan tepat waktu. Lebih lanjut, dokter Patologi Klinik dari RS St. Carolus, Jakarta, ini menjelaskan, lab yang kredibel harus aman. Yakni memiliki ijin resmi, dan memiliki sistem pengendalian mutu yang dilakukan secara terus menerus (kontinyu). “Bukan sekadar quality control harian yang dilakukan oleh lab itu sendiri, melainkan juga yang dilakukan oleh lembaga eksternal, yang disebut uji profisiensi,” tuturnya.

Foto: Weber Shandwick

 

Lab juga harus terakreditasi. Lebih baik lagi bila kreditasi dilakukan oleh lembaga nasional dan internasional, sehingga bisa dipastikan bahwa lab tersebut melakukan standar operasi yang benar.

Penggunaan teknologi tinggi juga harus menjadi pertimbangan dalam memilih lab. “Dengan teknologi tinggi, kita bisa melakukan pemeriksaan yang lebih canggih sehingga menunjang kebutuhan pasien. Standar akurasi pun makin baik,” tegas dr. Bettia.

Sistem TLA seperti yang diperkenalkan oleh Prodia, memungkinkan pemeriksaan sampel darah terintegrasi dari hulu ke hilir. Pada praanalitik, tabung sampel dilengkapi barcode lalu masuk ke alat pemeriksaan (fase analitik). Di sinilah sampel diperiksa sesuai kebutuhan, dan hasilnya segera keluar. Tak sampai di situ, masuklah ke fase pasca analitik di mana sampel otomatis disimpan dan masuk ke refigerasi, untuk bisa dipergunakan di lain waktu untuk pemeriksaan-pemeriksaan lain. Dengan sistem ini, lebih sedikit tenaga manusia yang terlibat sehingga meminimalkan human error. Hasilnya pun lebih akurat dan cepat.

Presiden Direktur Laboratorium Klinik Prodia, dr. Dewi Muliaty M.Si menjelaskan, TLA telah dioperasikan di Prodia sejak Januari 2019, bekerja sama dengan Abbott Diagnostic Division. “TLA mempercepat waktu penyelesaian hasil pemeriksaan, dan meningkatkan kualitas pengerjaan,” ungkapnya. Sangat menguntungkan bagi konsumen karena hasilnya bisa diterima lebih cepat, dan lebih akurat. Dengan sistem berteknologi canggih ini, lebih dari setengah juta sampel bisa diproses setiap tahun. (nid)

Baca juga: Pentingnya "Medical Check Up" untuk Anak dan Dewasa