Tes Tekanan Darah Mandiri
Tes Mandiri Hipertensi

Tes Tekanan Darah Mandiri

Hipertensi adalah satu dari lima penyakit mematikan. Cek tekanan darah bisa dilakukan secara mandiri. Caranya mudah, alatnya sederhana.

Penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) bisa tidak merasakan gejala apa-apa. Sebagian lagi tak sengaja tahu kondisinya, karena mengidap penyakit lain dan periksa ke dokter. Tekanan darah ditentukan dua faktor : curah jantung (cardiac output) dan ketahanan tepi (peripheral resistance).

Curah jantung adalah volume darah yang dipompakan jantung dalam satu menit. Ditentukan oleh frekuensi detak dan kekuatan denyut jantung, serta volume darah yang dipompa jantung per denyut.  Ketahanan tepi ditentukan oleh diameter pembuluh arteri yang tersebar di tubuh. Bila diameter mengecil karena arteri berkontraksi, ketahanan tepi naik sehingga tensi naik; begitu sebaliknya.

Tekanan darah dipengaruhi usia. Mereka yang berusia lanjut, tekanan darahnya cenderung lebih tinggi, karena terjadi pengerasan pembuluh darah. Secara umum, tekanan darah  normal ialah 120/80 mmHg.  Disebut prahipertensi jika tekanan darah sistolik berkisar 120 – 139 mmHg dan diastolik 80 – 89 mmHg.  Jika tekanan darah ≥140/90 mmHg sudah masuk kategori hipertensi.

Tes mandiri

Karena hipertensi sering tidak bergejala, kita perlu berjaga-jaga. Misalnya, rutin cek tekanan darah sendiri, menggunakan alat tensimeter; ada yang menggunakan air raksa, ada yang digital. Pengoperasiannya sederhana namun perlu teliti. Dr. Muhammad Yamin, Sp.JP(K), FACC, FSCAI dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia beberapa waktu lalu menjelaskan, untuk menentukan akurasi, pemeriksaan sebaiknya dilakukan 3 kali, kemudian  diambil nilai rata-ratanya.

Dalam melakukan pengecekan, lakukan di tempat yang tenang agar dapat mendengar detak jantung. Pastikan kita rileks dan nyaman, dan sebaiknya buang air kecil lebih dulu karena kandung kemih yang penuh dapat mempengaruhi pengukuran. Kenakan baju lengan pendek, karena  gulungan lengan baju di lengan dapat memengaruhi pengukuran.

Agar akurat, sebaiknya kita dalam posisi duduk atau tiduran. Manset harus menutupi 80% permukaan lengan atas, untuk memastikan akurasi pengukuran. Sensor  pada manset diletakkan pada jarak 2 cm di atas lipat siku, dengan selang karet di dalam lengan. Kondisi tangan rileks, posisi tensimeter sejajar dengan dada; jangan di atas atau di bawah pasien.

"Pemeriksaan sebaiknya pagi hari. Satu jam sebelumnya jangan olahraga, minum kopi, stres, atau merokok," terang dr. Yamin. Lakukan pemeriksaan rutin pada jam yang sama. (jie)