Presiden RI Joko Widodo yang bertubuh langsing dikenal selalu berstamina dan tidak mudah lelah. Rahasianya? Beliau gemar minum jamu temulawak. Riset membenarkan bahwa temulawak mampu memelihara fungsi hati dan memperbaiki fungsi pencernaan.
Hati (lever) disebut sehat bila nilai SGPT (Serum Glutamic Pyruvate Transaminase) dan SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) normal. Keduanya adalah enzim, yang jumlahnya meningkat jika hati mengalami kerusakan; akut atau kronis. Disebut normal bila SGOT di kisaran 3-45 u/L, sedangkan SGPT 0-35 u/L. Gangguan fungsi hati seperti perlemakan hati (fatty liver), hepatitis, sirosis bahkan kanker akan mempengaruhi nilai SGPT/SGOT.
Dalam penelitian di RSUD Dr. Sutomo, Surabaya, temulawak yang diberikan pada 30 pasien penyakit hati kronis dengan dosis 3x1 selama 12 minggu, menunjukkan penurunan SGPT 70%, SGOT 82%, ALP 76%, GGT dan bilirubin total 100%. Peneliti melihat mekanisme kerja temulawak, dengan meningkatkan produksi dan sekresi empedu. Juga meningkatkan pembuangan kolesterol melalui usus, termasuk menurunkan kadar kolesterol hati. Artinya, temulawak mampu mencegah terjadinya perlemakan hati.
Terdapat berbagai senyawa yang berkhasiat dalam temulawak. Kurkumin merupakan senyawa paling menonjol dan yang dianggap sebagai anti hepatotoksik. Dalam publikasi di The Liver International Journal disebutkan, temulawak mampu memperlambat atau mencegah terjadinya sirosis (tahap lanjut kerusakan hati sebelum berkembang menjadi kanker). Kurkumin mengurangi stres oksidasi lever, dengan cara mengontrol TGF-beta (transforming growth factor –beta). Ini adalah penanda (marker) kerusakan hati yang berisiko menyebabkan sirosis.
Di sisi lain, kurkumin meningkatkan produksi zat kimia penting; peroxisome proliferator-avtivated receptor (PPAR) – gamma. Senyawa ini menghalangi sinyal kimia yang dilepaskan berhubungan dengan kerusakan hati (sirosis). Sekaligus ”mengurung” organ hati yang rusak, untuk memproduksi senyawa kimia berlebihan penyebab peradangan.
Sirosis kerap dihubungkan dengan reaksi peradangan. Ini berhubungan dengan aktifnya hepatic stellate cells (HSC). Peradangan juga diperburuk dengan tingginya kadar zat seperti aspartate aminotransferase, alanine aminotransferase dan alkaline phosphatase. Fu Y dan timnya mengamati bahwa kurkumin dapat menekan reaksi inflamasi dan HSC. Secara mengejutkan, juga mampu mengurangi senyawa-senyawa kimia di atas.
Ekstrak temulawak sekaligus dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan sel hati. Selain memperbaiki fungsi metabolisme lever, temulawak berperan sebagai stimulan sirkulasi, dengan cara mengurangi kekerasan pembuluh darah sehingga lebih elastis dan menurunkan risiko penyakit jantung. (jie)