Snack anak-anak berbentuk telur coklat Kinder Surprise, ditarik dari peredaran di 7 negara Eropa. Perusahaan makanan Italia, Ferrero, memutuskan menarik produk ini Selasa 5 April 2022, terkait puluhan kasus infeksi bakteri Salmonella,
Belum ada telur cokelat Kinder Surprise yang terbukti mengandung Salmonella. Pihak Ferrero melakukan penarikan produk sebagai langkah pencegahan. Produk dari pabrik Ferrero di Kota Arlon, Belgia, diedarkan ke Belgia, Inggris, Perancis, Jerman, Belanda dan Swedia.
Sebelumnya, Sabtu 2 April 2022, pihak berwenang Inggris memperingatkan masyarakat mengenai produk Kinder, yang diduga memiliki hubungan potensial dengan wabah Salmonella pada anak-anak. “Kasus karena bakteri Salmonella di Inggris meningkat menjadi 63. Perancis melaporkan ada 21 kasus baru; 15 terindikasi mengonsumsi produk Kinder, yang kini telah ditarik,” ujar pejabat Inggris itu. Rata-rata yang terkena anak berusia 4 tahun.
Kandungan Kinder Joy
“Coklat berbentuk telur No. 1 di dunia. Kejutan mainan menyenangkan di tiap kemasan. Mengandung susu yang menyehatkan. Komposisi: gula, lemak nabati, susu skim bubuk, kakao bubuk, terigu, gandum, garam ….” Ini bunyi iklan produk Kinder Joy yang dipasarkan di Indonesia secara daring.
Belum diketahui hubungan produk ini dengan Kinder Surprise yang peredarannya ditarik di Eropa. Tetapi warna warni dan corak kemasannya mirip. Bentuknya yang lucu sebesar telur ayam, membuat produk ini punya daya tarik tersendiri bagi anak-anak.
Ada pada daging, telur, sayur dan buah
Bakteri Salmonella tidak hanya terdapat pada produk Kinder yang ditarik di Eropa itu. Menurut Mayo Clinic, bakteri Salmonella terdapat di usus manusia, hewan dan burung. Seseorang dapat terinfeksi bakteri ini karena mengonsumsi daging yang dimasak tidak sempurna, telur mentah, buah dan sayuran yang sudah terkontaminasi. Bakteri Salmonella juga ditemukan dalam rempah-rempah.
Bahan makanan dapat terkontaminasi, bila tidak dicuci bersih. Atau orang yang menangani tidak bersih mencuci tangan, setelah menggunakan toilet atau mengganti popok.
Sebabkan demam tifoid
Menurut Ditjen Pelayanan Medis Kemenkes RI, spesies bakteri Salmonella sering menyebabkan penyakit tifus (demam tifoid). Tahun 2008, demam tifoid menempati urutan kedua dari 10 penyakit terbanyak pasien rawat inap di rumah sakit di Indonesia. Jumlah kasusnya 81.116 (3,15 %). Urutan pertama diare 193.856 kasus (7,52 %).
Di manca negara, kejadiannya mirip. Di Amerika Serikat, menurut laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 19.000 orang masuk rumah sakit akibat keracunan makanan. Kasus umumnya disebabkan bakteri Salmonella.
Infeksi salmonella umumnya tidak bergejala. Namun, ada yang mengalami diare, demam dan kram perut dalam waktu 8-72 jam. Banyak yang sembuh sendiri tanpa pengobatan khusus. Dan bila terjadi komplikasi, dapat mengancam jiwa. Juga berbahaya bila bakteri ini menyerang ibu hamil, anak-anak atau lansia. Termasuk mereka yang menerima donor organ dan yang daya tahan tubuhnya lemah.
Komplikasi yang bisa terjadi
1. Dehidrasi
Diare karena infeksi bakteri Salmonella, dapat mengakibatkan dehidrasi serius. Waspadai jika pasien mengalami penurunan frekuensi urin, mulut dan lidah kering, mata cekung, dan produksi air mata berkurang.
2. Bakteremia
Masuk ke aliran darah (bakteremia), bakteri ini dapat menginfeksi:
- Jaringan sekitar otak dan sumsum tulang belakang (meningitis).
- Lapisan jantung atau katup jantung (endokarditis).
- Tulang atau sumsum tulang (osteomielitis).
- Lapisan pembuluh darah.
3. Artritis reaktif
Mengidap Salmonellosis berisiko terkena artritis Mif atau sindrom Reiter. Biasanya menyebabkan iritasi mata, rasa sakit (bisa parah) ketika buang air kecil, dan sakit pada sendi. (sur)