Tanpa Operasi, Inilah Ortho-K: Lensa untuk Mata Minus yang Dipakai saat Tidur
ortho K_mata_minus_miopia

Tanpa Operasi, Inilah Ortho-K: Lensa untuk Mata Minus yang Dipakai saat Tidur

Bagi sebagian orang, mengenakan kacamata untuk mengoreksi mata minus (miopia) alias rabun jauh bisa mengganggu aktivitas atau pekerjaan sehari-hari. Misalnya anak-anak yang hobi bermain bola, penari, hingga profesi tertentu seperti pemadam kebakaran. Mereka yang tidak ingin memakai kacamata atau lensa kontak di siang hari, atau tidak mau/tidak bisa menjalani LASIK, masih ada pilihan lain, yakni lensa kontak khusus yang disebut Orthokeratologi atau Ortho-K.

ini berbeda dengan lensa kontak berbahan lunak yang bisa dibeli di optik. “Bahan lensa Ortho-K kaku, dan desainnya khusus. Bagian tengahnya datar, dan ‘mancung’ pada bagian pinggir. Kebalikan dari lensa kontak biasa, yang cembung di bagian tengah dan datar di pinggir,” papar Dr. dr. Tri Rahayu, Sp.M(K), FIACLE, Ketua Contact Lens Service Jakarta Eye Center (JEC), Jakarta.

Baca juga: Cegah Retina Lepas pada Miopia Berat

Ortho-K dipakai malam hari saat tidur. Pemakaiannya disarankan minimal 8 jam, agar hasilnya optimal. “Ketika dipakai waktu tidur, Ortho-K tertekan oleh kelopak mata yang terpejam, menyebabkan terjadinya pendataran kornea. Inilah tujuannya,” lanjut Dr. dr. Rahayu. Pada dasarnya, Ortho-K bekerja dengan membentuk ulang kornea sehingga menjadi datar seperti mata normal. Di bagian pinggir Otho-K terdapat rongga untuk menampung redistribusi epitel kornea saat terjadi pendataran. Keesokan pagi ketika Ortho-K dilepas, kornea akan tetap datar sepanjang hari, sehingga tidak perlu kacamata atau soft lens untuk mengoreksi miopia.

Efek pendataran korena yang ditimbulkannya sama seperti lasik. Hanya saja, sifatnya sementara alias tidak permanen. “Makin sore, lengkung korena mulai kembali, dan bentuknya akan kembali seperti semula di malam hari. Efek permanen hanya bisa dilakukan dengan pembedahan,” terangnya, dalam diskusi yang diadakan di Jakarta, Rabu (13/11/2019).

Baca juga: Ibu dengan Mata Minus bisa Melahirkan Normal

Ortho-K bisa digunakan untuk mengoreksi kelainan refraksi hingga minus 6, tanpa atau dengan silinder hingga 2,5. “Makin banyak minus yang harus dikurangi, kornea makin harus ditekan, agar pendataran makin hebat. Ada keterbatasan untuk penekanan kornea,” lanjut Dr. dr. Rahayu. Mereka dengan minus >6 masih bisa mendapat manfaat. Misalnya pada mata minus 10, minimal minus bisa dikurangi 6, dan 4 sisanya dikoreksi dengan kacamata atau lensa di siang hari.

Jangan khawatir memakai Ortho-K saat tidur, karena materialnya dirancang dengan oksigenasi tinggi, sehingga mata tetap bisa ‘bernapas’. Berdasarkan aturan FDA, lensa kontak yang boleh dipakai tidur adalah yang memiliki oksigenasi >70. Lensa kontak yang dipakai siang hari daya oksigenasinya sangat rendah; bisa terjadi bahkan iritasi pada mata bila lensa dipakai tidur, karena mata kekurangan oksigen.

Baca juga: Kenapa Anak bisa Katarak

Ortho-K bisa dipakai oleh semua orang dengan keluhan miopia, pada semua kelompok umur. Pada anak dengan miopia progresif (kenaikan minus lebih dari ½ per tahun), “Ortho-K membantu menghambat kenaikan minusnya.” Lensa Ortho-K juga bisa menjadi alternatif bagi mereka yang tidak memungkinkan untuk menjalani LASIK.

Bagaimana dengan orang yang bekerja di malam hari? “Maka, pakailah lensa saat tidur di pagi atau siang hari,” imbuhnya. Pada mereka yang tidur malam <8 jam, Ortho-K bisa mulai dipakai beberapa jam sebelum tidur. Lensa ini aman dipakai dalam kondisi mata terbuka; hanya saja, efektivitasnya menekan kornea jadi kurang optimal. (nid)

___________________________________________

Ilustrasi: Hand photo created by freepik - www.freepik.com