Ada berbagai jenis obat anti nyamuk: bakar, semprot, elektrik, losion. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat EPA (The Environmental Protection Agency), pengusir nyamuk yang mengandung DEET atau picaridin, aman bagi dewasa dan anak usia 2 bulan ke atas, bila digunakan sesuai ketentuan. Namun bagi sebagian orang menimbulkan kekhawatirkan. Ada yang tidak suka baunya, atau alergi terhadap zat kimia tertentu.
Ada cara alami mengusir nyamuk. Ada tanaman yang nyamuk akan menjauh, karena tidak menyukai aromanya. Selain lavender, banyak tanaman lain yang berkhasiat sebagai pengusir nyamuk.misalnya catnip, sejenis perdu yang sangat disukai kucing. Penelitian di Universitas Negeri IOWA, Amerika Serikat (AS) menemukan, minyak esensial (essential oil) pada catnip 10x lebih efektif ketimbang DEET.
Minyak dari benih neem juga lebih efektif daripada DEET, berdasar penelitian di National Research Council (AS) dan Institut Malaria di India. Minyak esensial citronella bisa menjadi pilihan, meski tidak seefektif catnip. Pilih minyak esensial murni yang biasa dipanaskan sebagai aromaterapi, bukan yang jenis pengharum (fragrance oil). Selain lebih efektif, minyak esensial aman dioleskan ke kulit.
Kalau tidak mau repot, gunakan minyak gosok seperti kayu putih, minyak telon atau minyak sereh. Tanam tumbuhan pengusir nyamuk di pekarangan seperti sereh atau citronella, lavender, akar wangi atau zodia. Bisa digunakan irisan sereh; tempatkan di wadah, letakkan di pojok-pojok ruangan. Ganti dengan yang baru bila aromanya sudah hilang. (nid)