perubahan fisik mempengaruhi kemampuan mengemudi

Perubahan Fisik Ini Bisa Mengurangi Kemampuan Mengemudi, dan Bagaimana Mengatasinya

Saat seseorang semaki tua akan diikuti dengan perubahan fisik, seperti sendi kaku, pendengaran atau penglihatan yang berkurang. Walau tidak menyebabkan disabilitas, tetapi bisa menimbulkan dampak, salah satunya pada kemampuan mengemudi. Itu sebabnya penting menjadi proaktif begitu Anda merasakan perubahan fisik tersebut. Cari tahu bagaimana kondisi tersebut bisa mempengaruhi skill mengemudi, keselamatan Anda atau  orang lain saat di jalan.

Dilansir dari health.harvard.edu, ada beberapa perubahan fisik yang bisa mempengaruhi kemampuan mengemudi.

Artritis (radang sendi)

Kerusakan tulang rawan (cartilage) di area tulang leher, bahu, tangan, pinggang atau lutut bisa menyebabkan nyeri dan rasa kaku. Ini membuat mengemudi mobil menjadi ‘lebih menantang’.

“Nyeri tangan bisa membuat Anda kesulitan memegang setir. Nyeri pinggang membuat Anda kesulitan keluar masuk mobil. Nyeri lutut menyebabkan menginjak pedal gas atau rem terasa menyiksa. Dan sakit leher akan mengurangi kemampuan Anda menoleh saat harus berganti jalur atau mundur,” terang Dr. Robert Shmerling, kepala klinik reumatologi di Beth Israel Deaconess Medical Center, Boston, AS.

Gangguan pendengaran

Berkurangnya indera pendengaran akan menyulitkan Anda untuk mendeteksi bahaya, seperti klakson dari pengemudi lain atau suara sirine ambulans yang mendekat di persimpangan.

“Penurunan fungsi dengar walau hanya terjadi di salah satu telinga tetap bisa menjadi masalah. Ini menyulitkan memahami dari mana asal suara. Sehingga walau satu telinga mendengar dari mana ambulans datang membutuhkan ekstra waktu untuk mencari dan mengetahui dari mana asal suara, yang mana ini bisa berbahaya,” ujar Dr. David Jung, spesialis telinga dari Massachusetts Eye and Ear, AS.

Katarak     

Katarak membuat lensa yang awalnya jernih menjadi seperti berkabut (keruh). Kondisi ini biasa dialami oleh mereka yang berusia 60 tahun ke atas.

“Katarak menurunkan kemampuan untuk mengidentifikasi benda dan jarak, sehingga mempengaruhi waktu pengereman,” tutur Dr. Roberto Pineda, ahli bedah mata di Massachusetts Eye and Ear.

“Katarak juga berpengaruh pada tingkat kontras penglihatan, terutama di malam hari. Ini bisa berarti Anda tidak mampu mengidentifikasi benda gelap di jalan.”

Neuropati

Gangguan saraf tepi (neuropati) menyebabkan muncul rasa kesemutan, baal (mati rasa), bahkan rasa seperti terbakar, terutama di telapak kaki dan betis.

“Neuropati di kaki bisa menyebabkan mengendarai mobil menjadi hal yang berbahaya bila Anda tidak bisa merasakan pedal (gas/rem/kopling),” kata Ann Hollis, terapis okupasi di Beth Israel Deaconess Medical Center.  

Lantas apa solusinya?

Memiliki kondisi-kondisi fisik seperti di atas bukan berarti Anda tidak boleh mengemudi. Perlu dilakukan penyesuaian tertentu untuk menunjang kemampuan mengemudi Anda.

Bila Anda merasakan gejala berkurangnya pendengaran, sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut di dokter THT (telinga hidung tenggorok). Pada banyak orang, akan disarankan memakai alat bantu dengar.

Sangat disarankan untuk melakukan olahraga penguatan untuk meningkatkan kemampuan otot dan / atau mengurangi nyeri radang sendi. Operasi katarak dianjurkan pada mereka dengan gangguan penglihatan katarak.

Salah satu cara meningkatkan kemampuan mengemudi adalah dengan kursus, terutama karena mobil-mobil modern saat ini dilengkapi dengan teknologi canggih yang bisa membingungkan bagi orang lanjut usia. (jie)