Peluncuran Yakult Light di Indonesia – Rendah Gula dan Kalori, untuk yang Ingin Mengurangi Asupan Gula
Yakult_Light

Peluncuran Yakult Light di Indonesia – Rendah Gula dan Kalori, untuk yang Ingin Mengurangi Asupan Gula

Belakangan ini, cukup ramai isu tentang kandungan gula dalam minuman kemasan. Kesadaran untuk memilih produk makanan/minuman yang lebih sehat, dengan kandungan gula yang dikurangi, memang mulai tumbuh. Masyarakat Indonesia yang cenderung menyukai rasa manis, kini makin peduli untuk membatasi asupan gula. Hal ini tidak luput dari perhatian produsen minuman probiotik asal Jepang di Indonesia, Yakult. Mulai hari ini, 1 Oktober 2022, Yakult memasarkan Yakult Light yang memiliki kandungan gula lebih rendah.

“Makin banyak orang yang menjalankan pola makan yang lebih sehat, dan kami ingin turut berkontribusi terhadap hal itu,” ungkap President Director PT Yakult Indonesia Persada Hiroshi Kawaguchi, dalam peluncuran Yakult Light di pabrik Yakult Mojokerto, Jumat (23/9/2022).

Kawaguchi melanjutkan, peluncuran Yakult Light di Indonesia sesuai dengan visi Yakult untuk menyehatkan masyarakat global dan Indonesia. Yakult sendiri pertama kali diproduksi pada 1935. Sekarang sudah tersedia di 44 negara di dunia, dan diminum oleh 40 juta orang setiap hari.

Di Indonesia, Yakult mulai penjualan sejak 1991, dan kini diminum oleh >7 juta pelanggan setiap hari. “Dari hati yang paling dalam saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia karena Yakult diterima, dan kami bisa terus mengantarkan minuman probiotik yang segar selama lebih dari 30 tahun di Indonesia, serta berkontrobusi terhadap kesehatan orang banyak,” tutur Kawaguchi.

Sejarah dan Keamanan Yakult

Sejarah Yakult tak bisa dilepaskan oleh temuan ahli mikrobiologi Rusia, Ilya Metchnikoff, yang meraih penghargaan Nobel 1907. “Dia mengamati, ada kelompok orang berusia lanjut yang tingkat kesehaannya sangat baik, tapi ada juga yang sakit-sakitan. Metchnikoff menduga, ada sesuatu dalam sistem pencernaan mereka,” ujar Jimmy Hariantono, Deputi Direktur PR Science Yakult Indonesia Persada.

Puluhan tahun kemudian Dr. Minoru Shirota, seorang dokter yang juga peneliti di Jepang, tertarik dengan teori Metchnikoff. Dr. Shirota berusaha keras menemukan bakteri yang bisa mendukung kesehatan pencernaan manusia. Pada 1930, beliau akhirnya berhasil menemukan satu galur bakteri Lactobacillus casei. “Atas kerja keras dan kegigihan beliau, galur tersebut kemudian dinamai sesuai namanya, L. casei Shirota strain,” papar Jimmy.

Sejak dipasarkan sejak 1935, keamanan dan manfaat Yakult telah dibuktikan dalam berbagai penelitian ilmiah, yang telah dipublikasi di jurnal-jurnal ilmiah bergengsi. “Keamanan Yakult dijamin dengan label GRAS (Generellay Recognized as Safe) dari FDA,” ujar Jimmy. Yakult juga telah mendapat sertifikat Halal di Indonesia.

Manfaat Probiotik

Guru Besar Bidang Mikrobiologi Pangan Fakultas Teknik Pangan Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Ir. Endang S. Rahayu, MS, menyatakan, tubuh dan usus kita obarat pohon dengan akar yang kuat. “Dengan akar yang kuat, ohon akan mendapat nutrisi yang baik. demikian pula halnya dengan usus kita. Dan, mikrobiota usus berperan dalam mendukung mpenyeraan nutrisi di usus,” papar Prof. Trisye, begitu ia biasa disapa.

Prof. Trisye melanjutkan, bakteri baik yang bersimbiosis di usus kita akan membawa manfaat kesehatan. “Namun ketika bakteri yang kurang baik mendominasi, akan muncul berbagai penyakit. Mulai dari diare, konstipasi, hingga yang lebih serius seperti kanker kolon. Untuk itu kita harus menjaga agar bakteri baik selalu mendominasi di usus,” tuturnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Prof. Trisye dan tim menemukan, terdapat perbeaan profil mikrobiota usus sepanjang kelompok usia. “Ketika bayi lahir, ususnya didominasi oleh bakteri baik Bifidobacterium. Namun ketika mulai disapih, populasi bakteri baik menurun,” ujar Prof. Trisye. Hal serupa juga terliht pada kelompok lansia. “Penurunan koloni bakteri baik ketika bayi disapih, dan pada kelompok lansia, berpotensi meningkatkan populasi bakteri jahat,” imbuhnya.

Ketikaseimbangan mikrobiota usus – ketika bakteri jahat mendominasi usus – disebut dengan disbiosis. Ketika usus mengalami disbiosis, bukan hanya penyakit pencernaan yang bisa muncul. “Imunitas tubuh juga akan terganggu, dan bisa muncul penyakit-penyakit selanjutnya. Pada bayi, perkembangan sistem imunnya sangat dipengaruhi oleh kondisi bakteri usus,” tegas Prof. Trisye.

Yakult Light

Selama ini, kita mengenal Yakult dengan label dan tubuh berwarna merah. Kini, ada varian baru Yakult Light, dengan label dan tubup bernuansa biru. Di Jepang sendiri, Yakult Light telah lama diproduksi. Produk ini juga sudah tersedia di banyak negara lain. akhirnya, tersedia juga di Indonesia.

Apa sih bedanya Yakult Light dengan Yakult original? “Yakult Light mengandung gula dan kalori yang lebih sedikit,” jelas Jimmy. Sebagai informasi, kandungan gula dalam Yakult original 5 gr; hanya 10% dari batas asupan gula dalam sehari 50 gr atau setara dengan 4 sendok makan. Nah pada Yakult Light, kandungan gula (sukrosa) hanya 3 gr, atau 6% dari batas konsumsi gula harian.

Apakah rasanya jadi lebih asam, karena gulanya lebih sedikit? Ternyata, tidak demikian. Ditambahkan pemanis alami maltitol dan glikosida steviol, sehinga rasa Yakult Light tidak terlalu masam. Mirip dengan Yakult Original.

“Yakult Light juga diperkaya dengan vitamin D dan E, yang turut mendukung kesehatan tubuh,” tambah Jimmy. Adapun kandungan L. casei Shirota strain hidup dalam Yakult Light sama dengan Yakult original, yaitu >6,5 miliar.

Yakult Light hadir di Indonesia, sebagai pilihan bagi mereka yang ingin mengurangi konsumsi gula. Untuk mendapatkan manfaat probiotik yang optimal, Yakult perlu diminum secara rutin dan kontinyu, satu-dua botol setiap hari. (nid)