Melakukan olahraga dengan intensitas sedang adalah cara terbaik bagi lansia untuk memiliki otak yang tetap tajam.
Ingatan dan daya pikir adalah dua hal yang paling terdampak saat kita rutin berolahraga, selain fungsi jantung, paru-paru dan otot. Riset menunjukkan efek ini juga dialami mereka yang sudah mengalami penurunan fungsi kognitif, yakni golongan umur 50 tahun ke atas.
Riset yang tertulis di British Journal of Sports Medicine mengatakan, olahraga low impact, seperti tai chi, direkomendasikan bagi mereka usia > 50 tahun yang tak lagi mampu melakukan olahraga intensitas sedang – berat.
Booster otak
Aktivitas fisik telah lama diketahui menurunkan risiko banyak penyakit, seperti diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker. Ia juga ditengarai menjaga agar fungsi otak tetap tajam.
Secara teori, melalui olah fisik, otak mendapatkan lebih banyak suplai darah, oksigen dan nutrisi lain, seperti growth hormone (hormon pertumbuhan) yang membantu pembentukan sel dan mempertahankan koneksi antarsinap otak.
Peneliti dari University of Canberra, Australia, melihat efek aktifitas fisik yang terstruktur pada fungsi otak setidaknya bertahan selama empat minggu.
Pada serangkaian tes otak, mereka mendapatikan bahwa olahraga yang bersifat aerobik akan meningkatkan kemampuan kognitif, seperti berpikir, membaca, belajar dan melogika. Sementara latihan otot, misalnya angkat beban, secara signifikan berefek pada kemampuan otak dalam perencanaan dan pengorganisasian (disebut fungsi eksekutif).
Joe Northey, pemimpin studi dari the Research Institute for Sport and Exercise at Canberra, merekomendasikan supaya kedua jenis olah fisik tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesehatan otak di usia 50 tahun ke atas.
“Bahkan jika Anda melakukan olahraga intensitas sedang hanya 1-2 kali seminggu, tetap bisa meningkatkan fungsi kognitif. Tapi hasilnya akan lebih baik lagi jika aktivitas fisik dilakukan lebih sering,” ujarnya.
Menurut rekomendasi National Health Service (badan yang mengurus kebijakan kesehatan publik di Inggris), orang dewasa setidaknya melakukan 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang dalam seminggu, dan latihan penguatan otot sebanyak >2 X seminggu. Latihan intensitas sedang ditunjukkan dengan masih bisa bicara dengan normal setelah olahraga.
Baca juga : Olahraga Turunkan Risiko Serangan Jantung Pada Paruh Baya
Tas belanja yang berat
Dr. Justin Varney, pemimpin dari adult health and well being at Public Health England, mengatakan, aktifitas fisik baik untuk otak dan tubuh.
“Olahraga 10 menit saja bermanfaat, apalagi melakukan 150 menit seminggu, akan memotong risiko demensia (pikun) dan depresi sampai sepertiganya. Meningkatkan kesehatan mental pada semua golongan umur,” tambahnya.
Melakukan olahraga baik, aerobik atau latihan beban, memberi banyak manfaat kesehatan. Ia mencontohkan, pergi bekerja dengan bersepeda atau jalan kaki termasuk latihan aerobik, sementara membawa tas belanjaan yang berat bisa dianggap sebagai latihan beban.
Ditambahkan oleh dr. David Reynolds, dari Alzheimer’s Research UK, untuk menjaga kesehatan otak, sama pentingnya untuk tetap aktif, menerapkan diet seimbang, dan tidak merokok. (jie)